TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Gowa Makin Mendominasi Kasus Positif Virus Corona di Kaltim

Sebanyak 66 persen kasus di Kaltim berasal dari klaster Gowa

Wabup PPU, Hamdam saat melakukan dialog dan memberikan edukasi pemasangan stiker kepada ODP Klaster Gowa (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Samarinda, IDN Times – Klaster virus corona atau COVID-19 kembali bertambah di Kaltim, sehingga totalnya menjadi 7 kelompok. Sementara jumlah kasus ada 167 orang terkonfirmasi COVID-19. Dalam sepekan terakhir kasus di Benua Etam terus bertambah.

“Ada klaster antiriba, sinode, KPU, Jepang, Gowa, Tasikmalaya dan terbaru adalah Magetan,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat dikonfirmasi pada Senin (4/5) malam. 

1. Sebanyak 66 persen kasus positif di Kaltim berasal dari klaster Gowa

Andi Muhammad Ishak, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)

Hingga saat ini, kata dia, dari ketujuh klaster tersebut paling banyak pasien positif virus corona berasal dari klaster Gowa. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim menyebut ada 111 pasien terkonfirmasi positif virus corona atau 66 persen dari jumlah kasus COVID-19 Kaltim berasal dari klaster Gowa.

“Penelusuran tracing kontak kasus ini masih berlanjut,” tegasnya.

Baca Juga: Ancaman Transmisi Lokal COVID-19 Mengintai Warga 7 Wilayah di Kaltim 

2. Dari ribuan peserta Ijtima Gowa dari Kaltim baru terdata 749 orang

(IDN Times/Arief Rahmat)

Kasus ini memang menjadi perhatian, sebab agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020 lalu, mengundang pesertanya dari dalam dan luar negeri. Khusus dalam negeri saja jumlahnya, 18.698 orang dari 31 provinsi. Sementara luar negeri ada 474 peserta yang berasal dari 12 negara. Khusus peserta dari Kaltim saja ada 1.642 orang.

“Hingga saat ini dari hasil tracing baru 749 orang terdata. Dari jumlah itu, ada 17 partisipan masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP), 173 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 13 dinyatakan orang tanpa gejala (OTG) ,” urainya.

Baca Juga: Gugus Tugas Sebut Penyebaran COVID-19 di Kaltim Memasuki Puncak Musim

Stop Stop Ser
Berita Terkini Lainnya