TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Misteri Menghilangnya Yusuf, Disdik Usulkan Pemasangan CCTV di Sekolah

Yusuf menghilang, guru-guru PAUD ikut depresi

Sekolah PAUD di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Sudah sepekan lebih Ahmad Yusuf Ghazali menghilang misterius tanpa jejak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jalan AW Sjahranie pada Jumat (22/11). Hingga saat ini polisi masih mencari keberadaan bocah malang tersebut.

Kasus ini menarik perhatian lantaran tak ada saksi yang melihat hilangnya anak empat tahun ini. Hal itu pula yang membuat polisi kesulitan melakukan penyelidikan.

"Ini kasus langka. Tak pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin, pada Jumat (29/11).

Baca Juga: Bocah Empat Tahun Menghilang Misterius di Samarinda

1. Guru-guru PAUD turut depresi dengan menghilangnya Yusuf

Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia menyatakan, akibat kejadian tersebut guru-guru yang ada PAUD tersebut juga depresi karena terkejut. Maklum hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebelum pergi tanpa jejak, Yusuf dijaga bersama enam anak lainnya oleh dua pengasuh. Satu pengasuh sedang pergi ke toilet sedangkan lainnya membuat susu untuk anak-anak. Namun saat keduanya kembali, Yusuf tak ada, hilang tanpa bekas. Perkara inilah yang membuat nalar sedikit bergoyang.

"Informasi yang kami terima, enggak ada yang lalai dalam kejadian tersebut. Untuk sementara sekolah itu tutup sambil menenangkan diri," ucapnya.

2. Kasus langka, Disdik Samarinda usulkan pemasangan CCTV di sekolah

Ahmad Yusuf menghilang misterius di Samarinda, polisi masih menyelidiki (Dok.IDN Times/Istimewa)

Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda itu menerangkan, karena kasus langka pihaknya mengusulkan dua kebijakan.

Pertama PAUD dan SD harus menggunakan kamera pengawas (CCTV). Dengan adanya mata pengawas, pergerakan anak didik lebih mudah dilakukan.

Utamanya kepada anak-anak PAUD dan murid sekolah dasar sebab mereka belum bisa menjaga diri sendiri, beda dengan anak SMP yang dianggap bisa menjaga diri. Sementara untuk kebijakan kedua ialah, sekolah hanya menggunakan satu pintu.

"Harus ada yang jaga, kalau gak satpam nanti bisa bergantian para guru," katanya.

Baca Juga: Kasus Hilangnya Yusuf Minim Saksi, Polisi Berkonsultasi dengan Dukun

Berita Terkini Lainnya