Optimis, Modal Ani Penyandang Disabilitas Jadi Anggota DPRD Kaltim
Dukungan keluarga menjadi kunci bagi anak dengan disabilitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Keterbatasan fisik bukan menjadi kendala untuk terus berkarya dan menjadi berkat bagi sesama. Ani Juwairiyah, penyandang disabilitas di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) sudah membuktikan itu. Lewat sambungan telepon, dia berkisah banyak mengenai kiprah bersama sesama disabilitas.
“Saya menderita polio sejak umur dua tahun. Namun keluarga saya tak pernah membeda-bedakan,” kata Ani kepada IDN Times, Jumat (26/3/2021).
Baca Juga: Jadi Wisata Baru, Bukit Selili Samarinda Dilirik Investor Jakarta
1. Kasih sayang keluarga menjadi kunci menumbuhkan optimistis bagi anak disabilitas
Ani merupakan bungsu dari enam bersaudara. Dia satu-satunya anak perempuan di keluarganya. Lahir dan besar di Kebumen Jawa Tengah hingga kemudian memilih menetap tinggal di Samarinda pada 1985 atau setahun setelah menikah dengan Dr Triyono Sudarmadji yang ketika itu diterima sebagai dosen di Universitas Mulawarman.
Sejak kecil, kedua orangtuanya, Sahlan Damanhuri dan Isdilah selalu memberikan kasih sayang yang luar biasa. Tak pernah dia mendapat diskriminasi. Pun demikian kakak-kakaknya. Sikap ini pula yang membentuk karakter dan semangat Ani menghadapi dunia.
Sikapnya selalu percaya diri serta optimis dalam menjalani kehidupan. Keluarga besarnya yang selama ini terus membantunya melawan keterbatasan.
"Keluarga merupakan dasar pertama membangun semangat dan sikap optimis dari anak dengan disabilitas. Saya tak pernah minder dengan kondisi saya,” tegasnya.
Baca Juga: Tinjau Tol Balikpapan-Samarinda, Wamen ATR: Tuntaskan Pembebasan Lahan