Tidur Pakai Kostum Pocong, Aktivis Kaltim Minta Usut Tuntas Kasus HAM
Banyak kasus HAM di Indonesia termasuk Kaltim belum klir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Demonstrasi sejumlah aktivis Aksi Kamisan Kaltim mewarnai Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional di Kota Tepian--sebutan lain Samarinda pada 10 Desember 2019.
Kegiatan itu sempat menyita perhatian karena para pendemo menggunakan kostum pocong kemudian berbaring di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kaltim Jalan MT Haryono, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu.
"Kami hanya minta HAM ditegakkan," kata Humas Aksi Kamisan, Wawan, saat dikonfirmasi pada Rabu (11/12).
Baca Juga: 3 Catatan Buruk Pelanggaran HAM Era Jokowi Versi Setara Institute
1. Banyak kasus HAM di Indonesia belum tuntas termasuk di Kaltim
Menurutnya penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia tampaknya menjadi pekerjaan sulit untuk ditegakkan di Indonesia, ada banyak kasus pelanggaran HAM di Nusantara yang belum klir penyelesaiannya.
Sebut saja Penembakan Misterius (1982-1985), Peristiwa Talangsari di Lampung (1989), Kasus Penghilangan Orang secara Paksa (1997-1998), Kerusuhan Mei 1998, Penembakan Trisakti, Pembunuhan Marsinah, Pembunuhan Munir, Penculikan aktivis, Semanggi I dan II (1998-1999). Khusus Kaltim sejak 2011-2019 sudah ada 35 nyawa melayang karena lubang bekas tambang.
"Sampai sekarang penyelesaiannya belum jelas, padahal nyata melanggar HAM," tegasnya.
Baca Juga: Kasus Balita Tanpa Kepala, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA