TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Legislator Kaltim Berharap Bergabung dengan Pansus IKN

Wakil Kaltim di DPR tak banyak jadi harus dikawal bersama

IDN Times/Yuda Almerio

Samarinda, IDN Times - Panitia khusus (pansus) pemindahan ibu kota negara (IKN) sudah terbentuk. Kelompok itu diketuai oleh Fraksi Golkar Zainudin Amali, anggotanya  30 legislator mewakili Komisi II, III, V dari semua fraksi di DPR.

Tiga wakil ketua yang ditunjuk itu ialah, Indah Kurnia dari Fraksi PDIP, Rahayu Saraswati dari Fraksi Gerindra, dan Ahmad Bakrie dari Fraksi PAN. Sebelumnya dari puluhan legislator itu tak ada satupun wakil dari Kaltim.

Padahal pada Pemilihan Legislatif 2019 ada delapan nama yang lolos sebagai wakil Kaltim di DPR RI, misalnya Rudi Masud dan Hetifah Sjaifudin (Golkar). Safaruddin dan Thomas Ismail (PDIP). Budisatrio (Gerindra). Aus Hidayat Nur (PKS) kemudian Irwan (Demokrat) dan Awang Faroek Ishak  (NasDem).

Namun akhirnya, Fraksi Gerindra mengganti anggota Pansus IKN yang sudah diusulkan sebelumnya, yakni Mohammad Nizar Zahro menjadi Budisatrio.

Lalu bagaimana tanggapan legislator lain perwakilan dari Kaltim?

Baca Juga: Dukung IKN, Wali Kota Balikpapan Usulkan Proyek Strategis Nasional

1. Orang Kaltim di DPR RI tak banyak

IDN Times/Margith Juita Damanik

Dinkonfrimasi, anggota DPR terpilih Hetifah mengatakan langkah yang diambil oleh Gerindra itu bagus sebab mereka langsung mengganti salah satu anggota fraksinya di Pansus IKN. Usaha yang sama tentu dilakukan dan usulan tersebut sudah dikomunikasikan dengan Zainudin Amali selaku ketua Pansus IKN.

"Kalau itu tergantung fraksi saya bisa masuk atau tidak. Tapi ini sudah ada lampu hijau," kata Hetifah saat dihubungi melalui telepon, Jumat (20/9).

Pada akhir September ini, kata dia, masa bakti legislator periode sebelumnya 2014–2019 akan berakhir sebab itu Hetifah berharap agar ada yang melanjutkan pansus tersebut. Agenda saat ini ialah mendengarkan skema-skema pemindahan dari pemerintah.

"Yang penting terus bergerak," terang politisi Golkar itu.

Menurutnya tak ada ukuran ideal, apakah delapan anggota DPR perwakilan dari Kaltim ini masuk ke tim Pansus IKN atau tidak. Paling penting dari semuanya itu daya dorong dan aksi nyata sehingga pemindahan IKN ke Kaltim ini terkawal dengan baik. 

"Orang Kaltim itu enggak banyak, makanya syukur sudah bisa masuk satu. Sebenarnya urusan IKN tak hanya melibatkan Kaltim, tapi juga Kalimantan. Makanya total semua perwakilan ada 40 orang dan kami terus berkoordinasi," jelasnya.

Dia pun sadar bila ada saja legislator yang menolak, namun itu tak menjadi soal. "Politik itu dinamis."

2. Enggan Kaltim hanya jadi penonton

Dok. Kementerian PUPR

Sementara itu, politisi lainnya yang turut angkat bicara ialah, Irwan dari Partai Demokrat. Berasal dari Kaltim, tentu besar harapan turut dalam pansus tersebut. Mengenai itu, Irwan pun sudah berkoordinasi dengan salah satu dari tiga wakil pansus, yakni Indah Kurnia dari Fraksi PDIP. Dan dia berharap akan ada perubahan struktur dari Kaltim.

"Setidaknya bisa mengakomodasi semua anggota DPR terpilih dari Kaltim," ujarnya.

Menurutnya, bila IKN hendak dipindah ke Kaltim nanti baiknya pemerintah memperhatikan urusan lingkungan yang ada di Kaltim. Hutan salah satunya. Kemudian yang lainnya ialah meminta proses pemindahan nanti sumber daya manusia (SDM) di Kaltim juga turut berperan di dalam prosesnya.

"Jangan sampai jadi penonton saja," tegasnya.

Baca Juga: Pansus IKN DPR RI Dibentuk, Akhirnya Ada Wakil dari Kaltim

Berita Terkini Lainnya