Jelang Idul Adha, Jumlah Pemudik dari Pelabuhan Balikpapan Menurun

Penumpang harus lengkapi dokumen bebas COVID-19

Balikpapan, IDN Times – Jumlah penumpang mudik yang menggunakan angkutan laut di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, menurun hingga 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan jumlah pemudik dipengaruhi situasi pandemik COVID-19, serta pembukaan kembali jalur transportasi udara.

“Kami prediksi untuk mudik lebaran Hari Raya Idul Adha tahun 2020 ini jumlah penumpang arus mudik di Pelabuhan Semayang Balikpapan turun hingga lebih dari 10 persen dari tahun 2019 lalu,” ujar Manager Pelayanan Barang, Usaha dan Tuck PT Pelindo IV Balikpapan, Fanny Herling, Rabu (29/7/2020).

1. Tetap laksanakan prosedur

Jelang Idul Adha, Jumlah Pemudik dari Pelabuhan Balikpapan MenurunIDN Times / Hilmansyah

Meski arus mudik angkutan Lebaran Idul Adha tahun ini menurun, namun PT Pelindo IV Balikpapan tetap melaksanakan prosedur protokol kesehatan terhadap penumpang yang naik dan turun yang melintasi Pelabuhan Semayang Balikpapan.

“Misalnya harus mengantongi surat jalan, menjalani rapid test dan lainnya,” tegas Fanny.

Pemeriksaan dokumen, kata Fanny, dilakukan di terminal Pelabuhan Semayang Balikpapan. Sedangkan untuk pemeriksaan rapid test dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan.

2. Pelabuhan Semayang juga membongkar ternak kurban

Jelang Idul Adha, Jumlah Pemudik dari Pelabuhan Balikpapan MenurunIDN Times / Hilmansyah

Pelabuhan Semayang Balikpapan yang merupakan pelabuhan bongkar muat orang dan barang, juga menjadi tempat berlabuh angkutan ternak hewan kurban. Pelaksanakan bongkar muat tenak kurban di pelabuhan ini juga menggunakan standar prosedur protokol kesehatan COVID-19.

“Dalam minggu ini pelabuhan kami juga membongkar kapal pengangkut ternak kurban sebanyak 170 ekor yang didatangkan dari Pantoloan, Palu untuk kepentingan ternak kurban di Balikpapan,” tegasnya.

Untuk mencegah kejadian ternak lepas seperti di Pelabuhan Merak, Fanny mengatakan, pihaknya meminta operator kapal untuk langsung membongkar ternak dan tidak menyiapkan tempat transit ternak kurban.

“Dari kapal ratusan ternak ini kami minta langsung masuk ke truk pengangkut dengan menggunakan jembatan khusus, sehingga kecil kemungkinan ternak kabur dan berkeliaran di pelabuhan,” jelasnya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Pelabuhan Semayang Balikpapan Kembali Layani Penumpang

3. Penumpang bayar rapid test Rp250 ribu per orang

Jelang Idul Adha, Jumlah Pemudik dari Pelabuhan Balikpapan MenurunIDN Times / Hilmansyah

Sementara itu, seorang pemudik Hairul yang berasal dari Bengalon, Sangatta, Kutai Timur yang hendak mudik ke Pare-Pare, Sulawesi Selatan, mengatakan sebelum naik ke kapal ia harus melengkapi dokumen kesehatan dan menjalani pemeriksaan rapid test di Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan.

“Saya mudik bersama isteri dan 2 anak saya, semuanya mengantongi dokumen kesehatan dan menjalani rapid test, tapi biayanya rapid cukup mahal, Rp250 ribu per orang, karena saya harus mudik ya kami bayar saja,” ujarnya.

Pelabuhan Semayang sendiri saat ini dilayani tiga kapal milik PT Pelni yakni KM Bukit Siguntang, KM Labobar dan KM Lambelu serta 4 operator kapal swasta dengan tujuan utara Kalimantan, pulau Sulawesi hingga Kupang. Sedangkan tujuan ke timur Indonesia seperti Ambon, Ternate dan Papua masih belum bisa dilayani.

Baca Juga: Dirlala: Pelabuhan Semayang Balikpapan Siap Terapkan New Normal

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya