Sidak SPBU di Samarinda, Polisi Amankan Enam Motor Modifikasi

Pertamina bantah isu kelangkaan pertalite di Samarinda

Balikpapan, IDN Times - Pihak kepolisian, bersama Dinas Perhubungan Kota, dan Pertamina memantau dua stasiun pengisian bahan bakar atau SPBU yang ada di Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) pada, Senin (18/7/2022).

Hal ini menindaklanjuti adanya laporan terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite yang menyebabkan antrean mengular di jalan raya Kota Tepian.

Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli mengungkapkan, faktanya penyebab bahan bakar tak diterima secara merata oleh masyarakat karena banyaknya para pengetap dengan motor modifikasi ikut berjejer dalam antrean.

"Ternyata masih banyak ditemukan motor modifikasi ataupun mungkin kendaraan itu tampak seperti standar tetapi mereka biasanya membawa bensin atau bahan bakar cadangan di botol aqua," ujarnya kepada awak media. 

1. Polisi akan koordinasi dengan pemkot untuk tangani para pengetap

Sidak SPBU di Samarinda, Polisi Amankan Enam Motor ModifikasiPara pengetap BBM di Samarinda diamankan polisi (dok. Istimewa)

Dari hasil sidak tersebut, pihaknya pun berhasil menemukan dan mengamankan enam kendaraan sepeda motor yang sudah dimodifikasi.

Terkait temuan tersebut, lanjut Ary, pihaknya hanya melakukan penilangan saja.

"Penindakan nanti akan ditindaklanjuti pihak reskrim Polresta Samarinda, ke mana atau diapakan Pertalite tersebut, apakah dijual kembali atau di bawa ke mana," terangnya.

Selain itu, dirinya juga akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota terkait langkah apa yang dapat diambil untuk menertibkan para pengetap bensin tersebut.

Sebab masalah tersebut sudah berjalan sejak lama, jadi perlu adanya solusi yang baik tak hanya untuk satu pihak dan tidak menimbulkan konflik sosial.   

Baca Juga: Polresta Samarinda Lakukan Pengamanan Jalur yang Terendam Banjir

2. Pertamina bantah isu kelangkaan Pertalite

Sidak SPBU di Samarinda, Polisi Amankan Enam Motor ModifikasiPertalite. (Dok. Pertamina)

Sementara itu, pihak Pertamina, dalam hal ini diwakili oleh Muhammad Rizal selaku Sales Branch Manager Rayon II Kaltim Utara Wilayah Samarinda-Kukar membantah terkait isu kelangkaan Pertalite yang berkembang di masyarakat.

Ia menyebut justru banyak oknum yang memanfaatkan situasi tersebut. 

Rizal menerangkan, berdasarkan surat edaran (SE) Wali Kota, pembelian Pertalite sudah dibatasi agar semua masyarakat kebagian. Dengan harga beli paling banyak Rp50 ribu, kecuali ojek online (ojol).

"Jadi harapannya dengan adanya kegiatan ini akan memberikan efek jera untuk oknum-oknum tersebut supaya istilahnya tepat sasaran, lah dalam penggunaan BBM itu." tuturnya.

Selain itu pihaknya juga sudah menegaskan kepada semua SPBU yang ada di Kota Samarinda dan Kukar agar tidak menerima pembeli dengan kendaraan modifikasi. 

Apabila SPBU tersebut melanggar, maka pihaknya akan memberikan sanksi.

"Kami sanksi di dry (keringkan) isi pertalite-nya. Kalau sudah di sanksi mengulang lagi, operator kami langsung penindakan," tegasnya.

3. Pasokan Pertalite di Samarinda masih aman

Sidak SPBU di Samarinda, Polisi Amankan Enam Motor ModifikasiAkses.co

Rupanya sudah ada dua SPBU yang menerima sanksi penutupan aktivitas, yakni SPBU Rapak Dalam dan SPBU Batu Penggal, Samarinda. Selain itu ada satu SPBU di Tenggarong yang juga ditutup karena lalai menerima kendaraan modifikasi.

"Yang di Rapak itu kami tutup gara-gara lalai. Sudah ditutup satu bulan sampai akhir bulan ini karena ketahuan mengisi Pertalite di dalam mobil itu hasil laporan juga,” beber Rizal.

Maka itu, besar harapannya persoalan pengetap BBM ini dapat segera diselesaikan, agar kebutuhan bahan bakar juga dapat diberikan tepat sasaran.

Saat ini Pertamina memastikan pasokan BBM tersedia dan kondisi stok masih aman. Diperkirakan pasokan rata-rata Pertalite di Samarinda sekitar 240 KL per hari di seluruh SPBU di Samarinda. Dengan rata-rata per SPBU menerima stok 8 sampai 16 KL.

"Itu sudah termasuk besar pasokannya," tutupnya.

Baca Juga: Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda Buat Program Rehab Sosial

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya