Keluarga Bantah Motif Oknum TNI Terpaksa Membunuh karena Didesak Kawin

Kasusnya proses penyidikan Polisi Militer di Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Motif sebenarnya pembunuhan Rizki Rahmadani (30), guru honor SD di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih dianggap misteri. Pihak keluarga meragukan pengakuan pelaku yang menyebut motif pembunuhan lantaran terus didesak untuk menikahi korban. 

“Saya yang paling tahu tentang (perilaku) anak saya,” kata orangtua korban, Kuswanto saat dihubungi IDN Times, Jumat (28/5/2021).

Kasus pembunuhan Rizky masih jadi perhatian publik. Apalagi pembunuhnya adalah kekasihnya sendiri oknum TNI Prajurit Kepala inisial MM yang bertugas di bawah Kodam VI Mulawarman.

1. Korban memiliki perilaku yang baik

Keluarga Bantah Motif Oknum TNI Terpaksa Membunuh karena Didesak KawinKorban pembunuhan oknum TNI di Balikpapan Rizki Rahmadhini. Foto Istimewa

Kuswanto mengatakan, mendiang putrinya memang punya sifat pendiam dan sedikit tertutup.  Namun di sisi lain, ia memastikan almarhum juga memiliki perilaku yang baik termasuk di antaranya mampu menjaga norma kesusilaan seorang perempuan.

Sehubungan itu, Ia menolak tegas argumen pelaku yang membangun framing seolah-olah dirinya terpaksa membunuh setelah didesak menikahi korban. Sehingga terbangun opini Rizky dibunuh dalam kondisi hamil. 

Apalagi dari sejumlah penuturan penyidik TNI, Kuswanto menyebutkan, pelaku masih berubah-ubah setiap kali memberikan keterangan. Mereka masih terus menggali motif sebenarnya pembunuhan ini yang sempat menggegerkan masyarakat di Kaltim. 

Baca Juga: Arus Balik di Bandara Sepinggan Balikpapan Tembus 6.538 Penumpang  

2. Diduga ada faktor ekonomi menjadi motif pembunuhan

Keluarga Bantah Motif Oknum TNI Terpaksa Membunuh karena Didesak KawinKenangan para guru SDN 008 Balikpapan dengan almarhum. Foto Istimewa

Soal pembunuhan putrinya ini, Kuswanto punya teori sendiri di mana ada unsur faktor ekonomi melatari pembunuhan ini. Seperti belum ditemukannya barang bukti perhiasan serta surat-surat berharga yang dibawa korban saat peristiwa pembunuhan. 

Sepeda motor korban pun ditemukan di tangan pihak ketiga yang tidak ada kaitan langsung dengan korban maupun pelaku. Sepeda motor dalam kondisi rusak parah dengan dugaan ada upaya penghilangan barang bukti. 

"Sepeda motornya rusak parah di salah satu bengkel di Manggar. Berarti ini siapa lagi?  Termasuk di mana perhiasan serta surat berharga anak saya? Semua masih jadi pertanyaan," ungkap Kuswanto. 

3. Meminta seluruh pelaku diproses hukum

Keluarga Bantah Motif Oknum TNI Terpaksa Membunuh karena Didesak KawinIlustrasi hukum (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Kuswanto meminta aparat memproses kasus pembunuhan ini setuntas-tuntasnya. Ia meminta seluruh pihak terlibat agar memperoleh hukuman setimpal baik itu melibatkan oknum TNI maupun masyarakat sipil. 

Baru-baru ini, pria sepuh ini melaporkan kasusnya ke Polresta Balikpapan soal dugaan keterlibatan masyarakat sipil dalam pembunuhan anaknya. Polisi sendiri belum bisa menangani kasusnya mengingat belum ada pelimpahan kasus dari penyidik TNI. 

"Mereka ikut prihatin, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Kasusnya masih di TNI karena tersangkanya oknum TNI," sesalnya. 

4. Masih menunggu hasil tes DNA jasad korban

Keluarga Bantah Motif Oknum TNI Terpaksa Membunuh karena Didesak Kawinilustrasi perempuan korban kekerasan dalam hubungan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kodam VI Mulawarman masih menunggu hasil uji DNA korban dengan penemuan jasad berwujud tulang belulang di area perbukitan Manggar Balikpapan. Kepala Penerangan Kodam Letnan Kolonel Taufik Hanif menyebutkan, sampel DNA sudah dikirim ke laboratorium Polda Jatim untuk memastikan dengan korban.

“Iya pihak kami mengirimkan DNA tersebut ke Polda Jatim yang memiliki Laboratorium Forensik (Labfor) DNA,” kata dia.

Hasil uji DNA sesuai jadwal sudah bisa diketahui pada akhir bulan Mei ini. Setelah itu, penyidik TNI segera menggelar reka ulang adegan atau rekonstruksi perkara di TKP Jalan Transad KM 8, tembusan TPA Manggar, Balikpapan Timur.

5. Kronologis pembunuhan korban

Keluarga Bantah Motif Oknum TNI Terpaksa Membunuh karena Didesak KawinIlustrasi Pembunuhan (IDN Times/ Mardya Shakti)

Pada tanggal 1 Maret 2021, Kiki berpamitan ke orangtuanya untuk mengurus administrasi serta mengambil baju Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandara Kirana di Kelurahan Manggar. Baju seragam lazim dimiliki para istri prajurit TNI AD.

Saat itu, Kiki diduga bertemu dengan pelaku mengingat lokasi markas Yonif 600 Raiders memang berada di Manggar.

Pelaku dan korban lantas berboncengan naik motor ke area perbukitan di Manggar Balikpapan Timur. Kawasan ini terkenal sepi dari aktivitas masyarakat setempat.  Entah tujuan apa mereka berdua menuju ke tempat ini.

Namun di tempat ini, pelaku diduga menghabisi nyawa korban dengan tangan kosong serta melemparkannya ke jurang. Pelaku lantas meninggalkannya tanpa merasa berdosa.

Beberapa waktu kemudian, pelaku mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna menghilangkan barang bukti (BB) seperti baju dan identitas korban.

Baca Juga: Guru di Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Ini Penjelasan Dinkes

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya