Duh! Kasus COVID-19 Kaltim Melonjak Tajam, Balikpapan Berlakukan PPKM 

Dua pekan lebih Kaltim konsisten pecah rekor kasus harian

Samarinda, IDN Times – Kaltim kembali pecah rekor. Dalam hitungan pekan provinsi ini sudah tiga kali mengonfirmasi positif virus corona atau COVID-19 yang jumlahnya lebih dari 500 kasus hanya dalam sehari. Termasuk pada Jumat (15/1/2021), jumlahnya ada 598 kasus.

“Kami sudah berulang kali mengimbau warga agar taat dengan protokol kesehatan (prokes),” ujar Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim pada Jumat petang.

1. Jumlah kasus COVID-19 akan terus menanjak jika warga tak taat protokol kesehatan

Duh! Kasus COVID-19 Kaltim Melonjak Tajam, Balikpapan Berlakukan PPKM Andi Muhammad Ishak, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim/Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)

Tambahan angka terkonfirmasi ini membuat akumulasi kasus melesat menjadi 32.588 kasus. Sementara pasien sembuh di Kaltim mencapai 26.486 kasus, meninggal 852 kasus, dan dirawat 5.250 kasus atau 16,11 persen dari akumulasi kasus positif.

Peningkatan kasus ini tentu jadi perhatian utamanya di Mahakam Ulu. Untuk kali pertama kabupaten ini mengonfirmasi 33 kasus positif sekaligus dari biasanya di bawah 10 sehari. Ini adalah konfirmasi kasus harian tertinggi selama pandemik di Bumi Etam. Kali ketiga rekor harian pecah hanya dalam Januari 2021 yang baru setengah bulan.

Sebelumnya berturut-turut pada 7-8 Januari 2021, rekor kasus harian COVID-19 pecah dari 479 kasus sehari, jadi 512 kasus sehari. Hingga kali ini pecah lagi di 598 kasus. Mendekati 600 kasus.

“Jumlah kasus akan terus naik apabila penyebaran belum berhenti. Salah satu cara menuntaskan pandemik ini adalah prokes. Pakai masker saat di luar rumah itu sudah cukup, lebih baik lagi hindari kerumunan dan rajin cuci tangan,” tegas Andi.

2. Menjaga diri sendiri dari virus corona sama dengan menjaga orang lain

Duh! Kasus COVID-19 Kaltim Melonjak Tajam, Balikpapan Berlakukan PPKM Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Penambahan kasus secara signifikan itupun kembali membawa Mahulu dalam zona merah, setelah tiga hari berada di zona oranye. Dengan total 75 kasus aktif pada saat ini, dari jumlah 115 kasus akumulatif. Daerah lain dengan kasus harian tertinggi adalah Kutai Kartanegara 99 kasus, Kutai Barat 77 kasus, dan Kutai Timur 63 kasus. Diikuti Berau dan Samarinda masing-masing 44 kasus, Penajam Paser Utara 35, Bontang 27, dan Paser 9.

Sedangkan laporan kasus sembuh pada Jumat ini dilaporkan bertambah 295 kasus. Dengan perincian Berau 26 kasus, Kutai Barat 43 kasus, Kutai Timur 34 kasus, dan Paser 18 kasus. Selain itu Penajam Paser Utara 7 kasus, Balikpapan 126 kasus, Bontang 19 kasus, dan Samarinda 22 kasus. Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim juga melaporkan 8 kasus meninggal dunia. Berasal dari Kutai Barat 1 kasus, Mahakam Ulu 1 kasus, Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 4 kasus, dan Samarinda 1 kasus.

“Mari jaga diri dan sesama dari virus corona,” pintanya.

Baca Juga: Balikpapan Resmi Berlakukan PPKM Mulai Jumat 15 Januari

3. Menjadi episentrum penyebaran COVID-19 di Kaltim, Balikpapan menerapkan PPKM

Duh! Kasus COVID-19 Kaltim Melonjak Tajam, Balikpapan Berlakukan PPKM Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sementara itu, dari konfirmasi harian tertinggi disumbang Balikpapan dengan 167 kasus. Tercatat sejak 6 Januari 2021, Kota Minyak konsisten mengonfirmasi kasus positif di angka 100 ke atas. Hingga saat ini tengah merawat 1.309 kasus aktif, terbanyak di Kaltim. Hal ini pula yang memicu Balikpapan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dimaksudkan menanggulangi penyebaran dan penularan virus corona. Pemprov Kaltim pun mengapresiasi kebijakan tersebut, yang memang menjadi kewenangan kabupaten dan kota.

"PPKM bisa parsial kabupaten dan kota. Intinya, provinsi siap dan mendukung, namun kewenangan tetap kabupaten dan kota. Mereka yang paham kondisi wilayahnya," pungkas Sekretaris (Sekprov) Provinsi Kaltim Muhammad Sa'bani.

Baca Juga: Ketua IDI Kaltim Sempat Alami Stres sebelum Disuntik Vaksin COVID-19

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya