Siapkan Sekolah Tatap Muka, 333 Guru di Samarinda Bakal Divaksin

Empat sekolah bakal mengawali sekolah tatap muka Samarinda

Samarinda, IDN Times - Langkah Pemkot Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan sarana pendukung menuju sekolah tatap muka dimulai. Sejumlah guru di sekolah menengah pertama (SMP) Kota Tepian menerima suntikan vaksin COVID-19.

“Saya setuju dengan pembelajaran tatap muka, konsekuensi harus menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, Kamis (4/3/2021). 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Diklaim Masih Terkendali, Samarinda Tak Laksanakan PPKM

1. Ada 333 tenaga pendidik di Samarinda yang bakal turut dalam program vaksinasi

Siapkan Sekolah Tatap Muka, 333 Guru di Samarinda Bakal DivaksinWakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi saat yakni SDN 22 dan SMPN 42 di Berambai, Kecamatan Samarinda Utara (Dok. Humas Pemkot Samarinda/Istimewa)

Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan di aula serbaguna SMPN 4 di Jalan Juanda Samarinda. Setidaknya ada 333 tenaga pendidik yang bakal turut dalam program vaksinasi ini. Pelaksanaan imunisasi ini makan waktu lima hari.

“Kebijakan vaksinasi ini merupakan langkah dalam mendukung akselerasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka,” papar Rusmadi.

Nah, rencananya ada 14 sekolah yang lebih awal memulai belajar tatap muka ini. Dua di antaranya adalah SDN 22 dan SMPN 42 di Berambai Samarinda Utara.

“Rencananya untuk tahap pertama total 4 sekolah dari 14 sekolah yang siap melaksanakan tatap muka,” ungkapnya. 

2. Berharap vaksinasi COVID-19 bisa kurangi learning lost

Siapkan Sekolah Tatap Muka, 333 Guru di Samarinda Bakal DivaksinANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Pemberikan vaksin juga sebagai bentuk menjaga diri agar terhindar dari wabah corona. Rusmadi pun sepakat dengan hal tersebut. Jangan sampai virus COVID-19 kembali menyebar saat penerapan sekolah tatap muka berlangsung.

“Saya harap melalui vaksinasi guru ini kita bisa memulai upaya untuk mengurangi learning lost,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Rusmadi meminta para guru dan staf pengajar terus mentaati protokol kesehatan COVID-19. Penyebaran virus di Samarinda masih bisa membahayakan.

Proses belajar mengajar di Samarinda rencananya terbagi dalam dua shift waktu pagi dan sore.

Dari data yang ada akumulasi angka positif COVID-19 di ibu kota Kaltim ini sudah mencapai mencapai 10.867 kasus dengan 9.753 pasien alami kesembuhan.

Total pasien COVID-19 di Samarinda sebanyak 832 orang dengan angka meninggal dunia 282 jiwa. 

Baca Juga: Curhat Nakes di Samarinda soal Insentif COVID-19 yang Bakal Dipangkas

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya