Hati-Hati! 5 Tanda Jamur Liar Ini Bisa Bikin Kamu Keracunan Parah

Balikpapan, IDN Times - Jamur memang jadi favorit banyak orang—rasanya enak, teksturnya unik, dan kandungan nutrisinya juga tinggi. Tapi ingat, gak semua jamur aman dimakan, apalagi kalau kamu nemunya di alam liar. Beberapa jenis jamur punya racun berbahaya yang bisa bikin keracunan serius, bahkan sampai mengancam nyawa!
Masalahnya, jamur beracun sering banget mirip sama jamur yang bisa dimakan. Nah, biar kamu gak salah pilih, yuk kenali lima ciri jamur liar berbahaya yang sebaiknya skip dulu kalau kamu nemu di hutan atau halaman rumah.
1. Waspadai warna yang terlalu mencolok

Jamur dengan warna mencolok kayak merah menyala, kuning terang, ungu, atau oranye mungkin terlihat estetik buat difoto, tapi bisa jadi itu tanda bahaya. Warna ngejreng ini adalah “alarm” alami kalau jamur tersebut beracun dan gak aman dikonsumsi.
Kalau kamu gak yakin jenis jamurnya, mending jangan ambil risiko. Apalagi kalau jamurnya tumbuh liar, bukan dari tempat budidaya resmi.
2. Hindari jamur dengan cincin dan cawan di batangnya

Jamur beracun seperti Amanita phalloides alias death cap punya ciri khas berupa cincin di batang dan cawan di bagian dasarnya (biasanya tersembunyi di tanah). Cincin ini bentuknya kayak gelang kecil, sedangkan cawan terlihat seperti mangkuk di pangkal batang.
Kalau kamu nemu jamur dengan bentuk kayak gini, jangan iseng pegang, apalagi dimasak. Sedikit racunnya aja udah cukup buat ngerusak organ vital kayak hati dan ginjal.
3. Bau menyengat dan aneh

Jamur yang aman biasanya punya aroma segar dan alami. Tapi kalau baunya aneh, menyengat, atau mirip bahan kimia? Wah, itu sinyal bahaya. Bau gak sedap bisa jadi tanda jamur mengandung zat beracun.
Jadi, jangan cuma mengandalkan bentuk-indera penciuman juga bisa bantu kamu menghindari jamur yang mencurigakan.
4. Perubahan warna saat di potong

Beberapa jamur akan berubah warna jadi biru, hitam, atau kehijauan ketika ditekan atau dipotong. Perubahan ini bisa menandakan adanya senyawa aktif yang gak cocok buat dikonsumsi.
Contohnya, jamur halusinogen biasanya berubah biru karena mengandung psilosibin—zat yang bisa memengaruhi sistem saraf. Efeknya? Dari halusinasi, mual, sampai gangguan mental serius. No thanks!
5. Tidak dikenal dan tidak terdaftar

Kalau kamu gak nemu nama atau info tentang jamur tersebut di buku panduan, aplikasi identifikasi jamur, atau dari petani jamur yang terpercaya, mending jangan coba-coba.
Banyak orang yang hobi bertualang atau hiking suka iseng metik jamur liar, padahal gak tahu jenisnya. Salah-salah, bisa berujung di IGD. Pastikan kamu punya referensi yang jelas sebelum memutuskan untuk memasaknya.
Intinya...
Makan jamur memang bisa jadi pengalaman kuliner yang seru dan sehat, tapi kamu harus ekstra hati-hati—apalagi sama jamur liar. Jangan cuma lihat dari penampilan. Waspadai warna mencolok, bentuk aneh, bau gak wajar, perubahan warna, dan pastikan kamu tahu pasti jenisnya.
Lebih baik waspada dari awal daripada menyesal belakangan, kan?