TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kematian karena Alkohol di Amerika Melonjak 26 Persen selama Pandemik 

Ancaman ketergantungan akan alkohol

pixabay

Samarinda, IDN Times - Riset jurnal The Lancet pada Agustus 2018 silam sudah menyatakan akan bahaya alkohol bagi kesehatan masyarakat. Lebih spesifik, riset ini pun menunjukkan minuman keras terkandung dalam bir maupun anggur bisa menyebabkan kematian dan penyakit kronis. 

Seperti disebutkan, lebih dari 2,8 juta orang meninggal setiap tahun karena penyebab yang berhubungan dengan alkohol.

Pada masa pandemik COVID-19 periode 2020-2022 terjadi lonjakan kematian yang di sebabkan oleh Alkohol. Situasi ekonomi yang menurun dan kondisi yang mencekam karena kematian akibat pandemik, membuat banyak orang melampiaskan dengan minum alkohol.

Baca Juga: Tujuh Pantai Estetik nan Cantik untuk Healing di Balikpapan

1. Penyebab meningkatnya kematian yang disebabkan oleh alkohol

pixabay

Orang Amerika Serikat meninggal akibat alkohol naik 26 persen tahun pertama pandemik. Menurut data Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) pada 4 November,  kenaikan tajam ini terjadi dari awal 2019 hingga akhir.

Tahun 2020, melonjak dari sekitar 10,4 kematian per 100.000 orang menjadi 13,1 kematian.

Peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh penyakit hati alkoholik meningkat sebesar 23 persen dari tahun ke tahun, dan gangguan kesehatan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol. Seperti kematian akibat keracunan, ketergantungan, atau gangguan psikotik meningkat sebesar 33 persen.

"Adalah sesuatu yang kami lihat di hampir semua orang yang berusia minum, dengan pengecualian 85 dan lebih untuk pria," kata rekan penulis studi Merianne Rose Spencer dari NCHS.

2. Faktor pendorong meningkatnya peminum alkohol

istockphoto

Katherine Keyes, seorang profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas Columbia menyebutkan, dari 1999 hingga 2019, konsumsi alkohol naik sekitar 10 persen.

Kontributor kemungkinan adalah penurunan harga alkohol, terutama karena pajak alkohol menjadi kurang umum. Ia merupakan seorang peneliti konsumsi alkohol dari generasi ke generasi.

Pria segala usia secara historis mengonsumsi lebih banyak alkohol dan meninggal lebih sering karena penyebab terkait alkohol daripada wanita. Lebih dari pria, wanita mendorong peningkatan konsumsi alkohol baru-baru ini yang tercermin dalam studi baru.

Konsumsi alkohol oleh pria sebagian besar tetap stabil dalam dua dekade terakhir, tetapi selama waktu itu meningkat di kalangan wanita. Menurut penelitian White yang terbit 2020, antara tahun 2000 dan 2016, jumlah wanita yang minum minuman keras meningkat sebesar 14 persen dan hanya 0,5 persen pria.

Menurut penelitian federal 4 November, lebih banyak pria terus meninggal karena kematian akibat alkohol. Sementara 3,6 kali lebih banyak pria daripada wanita meninggal karena kematian semacam itu pada tahun 2000, 2,6 kali lebih banyak pada tahun 2020.

Baca Juga: Surga Kuliner, 12 Tempat Makan di Balikpapan Hidangan Khas Nusantara

Writer

Muhammad Aqil Azizi

Hobi Menulis dan Membaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya