Melindungi Anak dari Persoalan Kemasan Plastik Tercemar BPA
Senyawa bisphenol A dilaporkan berbahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Anggota Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Catherine Tjahjadi mengingatkan seluruh pihak akan bahaya senyawa kimia bisphenol A (BPA) pada kemasan plastik. Seperti diketahui, BPA merupakan bahan kimia berbahaya bagi perkembangan janin dan perkembangan anak.
“Sebisa mungkin melakukan BPA free dalam kehidupan kita," katanya dilansir dari Antara beberapa waktu lalu.
Dalam sejumlah riset, BPA ditemukan pada plastik polikarbonat yang digunakan pada kemasan air minum dalam galon bekas pakai berulang-ulang, botol minum bayi, dan wadah plastik makanan.
Paparan BPA dalam jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak, termasuk autisme, bipolar, sering tantrum, dan gangguan saraf. Bahkan, paparan BPA dapat meningkatkan risiko kanker pada masa dewasa.
Baca Juga: Faktor Utama Balikpapan akan Jadi Kota Terbesar di Indonesia Timur
1. Persoalan plastik yang belum banyak diketahui masyarakat
Persoalan ini yang belum secara luas diketahui masyarakat. Masih banyak di antara masyarakat yang belum menyadari risiko negatif penggunaan BPA bagi kesehatan manusia.
Menurut Catherine, penyakit lain yang mengintai dari paparan bahan kimia BPA tidak bisa dilihat dalam waktu dekat, tapi dalam waktu jangka panjang, pada saat anak telah tumbuh menjadi dewasa.
“Kalau paparannya sudah banyak maka larinya ke kanker, bukan berarti kankernya akan muncul dalam waktu satu atau dua tahun, tapi mungkin dalam periode lima tahun, 12 tahun dan bahkan sampai 20 tahun mendatang,” katanya.
Kandungan BPA tidak hanya bisa ditemukan pada kemasan makanan atau minuman. Mainan anak, kata dia, juga harus dipastikan ada label bebas BPA agar aman apabila masuk ke mulut anak.
Catherine menyarankan bagi mereka yang memiliki bayi agar membawa botol minuman terbuat dari kaca, menghindari pemanfaatan plastik polikarbonat. Penggunaan botol minuman plastik guna mencegah kontaminasi BPA ke dalam tubuh bayi mereka.
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Mendesak Pusat Segera Bangun Flyover Rapak