3 Cara Mudah Merawat Ikan Cupang Kesayangan Kamu!
Samarinda, IDN Times - Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias yang populer karena kecantikan warna dan bentuknya yang unik. Namun, banyak pecinta ikan cupang yang belum memahami cara merawatnya dengan baik. Akibatnya, tidak jarang ikan cupang kesayangan justru mati setelah beberapa hari dipelihara.
Agar ikan cupang tetap sehat dan indah, berikut adalah beberapa tips perawatan yang bisa kamu terapkan:
1. Merawat Air
Merawat ikan cupang berarti juga harus merawat kualitas air tempat mereka hidup. Penggantian air sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali, dengan persentase 30-100 persen tergantung tingkat kekotoran air di akuarium. Jika air sudah sangat kotor, disarankan mengganti 100 persen.
Penting untuk diingat, air yang digunakan harus diendapkan minimal 24 jam, terutama jika kamu menggunakan air PDAM. Air PDAM mengandung kaporit yang dapat menyebabkan stres pada ikan cupang dan bahkan berujung pada kematian. Sebaliknya, jika menggunakan air sumur, pastikan air tersebut bebas dari kaporit. Saat mengganti air, tambahkan sedikit garam ikan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kesehatan ikan cupang.
2. Pakan
Pakan yang baik berperan penting dalam menjaga kesehatan ikan cupang. Berikut adalah beberapa jenis pakan hidup yang direkomendasikan:
- Cacing sutra
- Cacing darah
- Jentik nyamuk
- Kutu air
- Artemia
- Infusoria
Pakan hidup ini mengandung protein, vitamin, dan lemak yang baik untuk pertumbuhan ikan cupang. Jika kamu tidak sempat memberikan pakan hidup, pelet ikan cupang berkualitas, cacing kering, atau udang kering bisa menjadi alternatif yang tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.
3. Tempat
Lokasi penempatan akuarium juga memengaruhi kesehatan ikan cupang. Pastikan akuarium mendapatkan cukup sinar matahari, karena sinar matahari membantu pertumbuhan ikan, membunuh bakteri dalam air, serta memperkuat warna ikan cupang.
Dengan perawatan yang tepat, ikan cupang kamu akan tetap sehat dan memancarkan kecantikannya.
Dengan struktur yang lebih jelas dan bahasa yang lebih formal, artikel ini kini lebih sesuai dengan standar penulisan jurnalisme.
