Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Kesalahan Dekorasi yang Gak Pernah Dilakuin Desainer Interior

Foto rumah baru (Unsplash/gene yllanes)
Foto rumah baru (Unsplash/gene yllanes)

Samarinda, IDN Times - Pindah ke rumah baru atau lagi pengin upgrade tampilan ruangan? Mendekorasi rumah bisa jadi kegiatan seru, tapi juga bikin bingung. Mulai dari pilih warna cat sampai tentuin furnitur yang cocok-semuanya perlu dipikirin matang-matang.

Tapi tenang, kamu bisa belajar dari para desainer interior profesional yang udah paham banget seluk-beluk dunia dekorasi. Mereka tahu banget kesalahan apa aja yang sebaiknya dihindari. Nah, berikut ini 6 hal yang gak pernah mereka lakukan di rumah sendiri, dan mungkin masih sering kamu lakuin tanpa sadar!

1. Memilih warna cat ruangan terlebih dahulu

Ilustrasi pilihan warna cat rumah baru (Unsplash/Olga Kovalski)
Ilustrasi pilihan warna cat rumah baru (Unsplash/Olga Kovalski)

Menurut Natasha Habermann, warna cat itu urusan belakangan! Sebelum mulai ngecat, pilih dulu furnitur, aksesori, dan dekorasi yang kamu suka. Setelah itu, baru deh cari warna cat yang nyambung sama semuanya.

Kenapa ini penting?
Biar suasana ruangan lebih harmonis dan gak salah pilih warna yang ujung-ujungnya malah nabrak.

2. Menggabungkan terlalu banyak tren

Ilustrasi desain interior (Unsplash/Dulkimso Hakim Santoso)
Ilustrasi desain interior (Unsplash/Dulkimso Hakim Santoso)

Scheherazade Lunn, pendiri Lunn Interiors, bilang kalau tren itu cepat banget berubah. Mending pilih elemen yang timeless alias gak lekang oleh waktu. Tren bisa tetap diikuti lewat barang-barang kecil kayak bantal atau pajangan, tapi bukan jadi fokus utama.

Kenapa ini penting?
Dekorasi rumah kamu bisa tetap keren bertahun-tahun tanpa harus terus-menerus ganti gaya.

3. Memenuhi ruangan dengan terlalu banyak furnitur dan aksesori

Ilustrasi ruangan yang terlalu banyak furnitur dan aksesoris (Unsplash/muhammad arief)
Ilustrasi ruangan yang terlalu banyak furnitur dan aksesoris (Unsplash/muhammad arief)

Ruang kosong itu bukan dosa! Menurut Ron Renner dari C.I.D., terlalu banyak dekorasi justru bikin ruangan terasa sumpek dan bikin stres.

Kenapa ini penting?
Desain minimalis bikin rumah terasa lebih lega, tenang, dan fungsional. Less is more, bro!

4. Mengabaikan fungsi dari suatu barang

Ilustrasi aksesoris baru (Unsplash/Sreia Pythia)
Ilustrasi aksesoris baru (Unsplash/Sreia Pythia)

Margarita Bravo, desainer interior, selalu pastikan furnitur gak cuma enak dilihat, tapi juga nyaman dipakai dan tahan lama. Sofa kece tapi gak nyaman? Skip aja!

Kenapa ini penting?
Furnitur yang fungsional bikin kamu betah di rumah dan gak gampang nyesel beli barang.

5. Kurang memperhatikan pilihan pencahayaan

Ilustrasi elemen pencahayaan pada ruangan (Unsplash/Caseen Kyle Registos)
Ilustrasi elemen pencahayaan pada ruangan (Unsplash/Caseen Kyle Registos)

Lampu juga bagian dari estetika, lho! Raquel Renner lebih suka pilih lampu gantung unik atau lampu meja artistik yang bisa jadi statement piece.

Kenapa ini penting?
Pencahayaan bisa bikin mood ruangan berubah total. Pilih lampu yang bukan cuma terang, tapi juga punya karakter!

6. Fokus pada bagaimana ruangan seharusnya tampak

Ilustrasi fokus pencahayaan pada ruangan (Unsplash/Allison Saeng)
Ilustrasi fokus pencahayaan pada ruangan (Unsplash/Allison Saeng)

Holly Hickey Moore bilang, rumah itu seharusnya jadi refleksi diri kamu. Jangan cuma ikut-ikutan gaya rumah orang lain yang belum tentu cocok.

Kenapa ini penting?
Ruang yang nyaman adalah yang terasa kamu banget. Desain yang autentik lebih tahan lama daripada sekadar ikut tren.

Mendekorasi rumah bukan soal pamer atau ikut-ikutan, tapi soal bikin tempat tinggal yang nyaman, fungsional, dan merepresentasikan siapa kamu. Hindari enam kesalahan di atas, dan percayalah, rumah kamu bisa jadi tempat paling nyaman di dunia! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us