Biar Tanaman Gak Stres! Hindari 7 Kesalahan Fatal saat Pangkas Tanaman

Balikpapan, IDN Times - Memangkas tanaman itu bukan cuma soal potong sana-sini, lho! Buat kamu yang baru mulai bertaman atau lagi hobi rawat tanaman hias di rumah, penting banget tahu cara memangkas yang tepat. Salah langkah, tanaman bisa stres, layu, bahkan gak berbunga atau berbuah seperti yang kamu harapkan.
Supaya gak salah langkah, yuk simak beberapa kesalahan umum saat memangkas tanaman yang wajib kamu hindari. Catat baik-baik, ya!
1. Memotong kuncup bunga atau buah yang sedang berkembang

Memangkas tanaman saat kuncup bunga atau buah lagi tumbuh-tumbuhnya bisa bikin kamu kehilangan hasil di musim itu. Banyak tanaman udah membentuk bakal kuncup jauh sebelum musimnya tiba. Jadi, jangan asal pangkas!
Tipsnya: cek dulu siklus tanamanmu. Kalau bunganya mekar di awal musim, biasanya kuncup udah mulai tumbuh sejak musim sebelumnya. Waktu terbaik memangkas? Setelah bunga selesai mekar. Gak ganggu kuncup, tanaman tetap happy!
2. Menghilangkan terlalu banyak daun

Terlalu semangat memangkas sampai banyak daun dan cabang yang hilang? Wah, bisa-bisa tanamanmu malah lemas. Daun itu penting banget buat fotosintesis alias proses "masak" makanannya. Kalau hilang banyak, tanaman bisa stres dan susah tumbuh.
Sebaiknya, pangkas maksimal sepertiga bagian tanaman dalam satu musim. Lebih dari itu? Mending tahan dulu. Biar si hijau bisa pulih dan tetap sehat.
3. Memangkas dengan cara topping (memotong puncak tanaman)

Topping alias motong bagian atas tanaman sering dianggap cara cepat biar rapi. Tapi kalau asal potong, malah bikin tunas baru tumbuh lemah dan gampang patah. Bahkan bisa bikin tanaman rentan penyakit.
Cara yang lebih oke: potong cabang ke arah cabang samping yang lebih kecil atau ke pangkalnya. Hasilnya? Tanaman tetap kuat, bentuknya pun tetap kece.
4. Mengaplikasikan tar atau cat pada luka pemangkasan

Dulu, banyak orang percaya luka pemangkasan harus ditutup tar atau cat. Nyatanya, ini malah bikin luka lembap dan jadi sarang jamur serta bakteri.
Lebih baik biarkan luka terbuka dan kering alami. Udara bebas bakal bantu proses penyembuhan. Ingat, tanaman juga butuh napas, lho!
5. Memotong cabang besar dengan satu potongan

Potong cabang besar langsung sekali tebas bisa bikin kulit batang robek, bahkan ngerusak tanaman dan bikin kamu celaka. Solusinya? Gunakan teknik tiga langkah.
Pertama, potong sedikit dari bawah buat cegah robekan. Kedua, potong dari atas untuk hilangkan beban. Ketiga, rapikan sisa dekat pangkalnya. Hasilnya aman, tanaman tetap sehat.
6. Memangkas dengan terburu-buru

Mau cepet-cepet selesai malah bikin hasil gak rapi. Potongan bisa asal-asalan, dan ada cabang penting yang kelewat. Tanaman pun tumbuh gak simetris.
Solusinya? Sabar. Mulai dari cabang yang mati, rusak, atau sakit. Lalu lihat dari berbagai sisi supaya hasilnya seimbang dan enak dipandang.
7. Memangkas dengan alat yang kotor

Ini nih yang sering diremehkan: pakai alat kotor! Padahal, alat yang gak steril bisa jadi "kendaraan" buat jamur dan bakteri masuk ke luka tanaman.
Selalu bersihkan alat sebelum pakai. Gunakan alkohol atau cairan pembersih agar steril. Ingat, alat bersih = tanaman sehat.
Merawat tanaman itu seni dan butuh perhatian. Salah satu caranya adalah memangkas dengan benar. Hindari kesalahan-kesalahan di atas biar tanamanmu gak cuma tumbuh subur, tapi juga tampil cantik maksimal. Yuk, jadi gardener yang bijak dan makin cinta sama green life!