Orang Tua Wajib Tahu! Ini Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah

Samarinda, IDN Times - Orang tua tentu gak bisa mengawasi anak mereka 24 jam sehari, terutama saat anak berada di sekolah. Ini jadi kekhawatiran tersendiri karena anak bisa saja mengalami bullying tanpa sepengetahuan orang tua.
Anak yang menjadi korban bullying biasanya menunjukkan beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Orang tua harus peka terhadap perubahan pada anak dan segera mencari bantuan profesional jika diperlukan.
1. Mood anak berubah drastis

Salah satu tanda paling umum dari korban bullying adalah perubahan suasana hati yang drastis. Anak bisa tiba-tiba menjadi lebih mudah tersinggung atau gampang marah.
Menurut Lena Suarez-Angelino, seorang clinical social worker, anak yang mengalami bullying seringkali menyimpan amarah dan stres, sehingga emosinya tidak stabil. Jika anak sering terlihat murung atau emosinya naik turun secara tiba-tiba, jangan diabaikan ya!
2. Sulit tidur dan mudah lelah

Kecemasan akibat bullying bisa mengganggu pola tidur anak. Akibatnya, mereka sering terlihat lelah di pagi hari.
Bailey Lindgren dari National Bully Prevention Center menyebutkan bahwa anak yang sulit tidur atau terlihat lesu saat sarapan mungkin mengalami tekanan dari perundungan. Orang tua perlu menggali lebih dalam jika melihat tanda-tanda ini agar bisa segera membantu anak.
3. Luka fisik yang mencurigakan

Bullying gak cuma berdampak secara mental, tapi juga bisa berbentuk kekerasan fisik. Jika anak sering mengeluh sakit atau terlihat memiliki luka dan memar tanpa alasan jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami kekerasan di sekolah.
Selain luka fisik, anak juga bisa mengeluh sakit kepala atau sakit perut akibat kecemasan tinggi. Menurut Sherri Gordon, seorang advokat pencegahan bullying, stres dari bullying bisa memicu gangguan kesehatan seperti ini.
4. Prestasi akademik menurun

Performa akademik yang menurun secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda anak mengalami bullying. Stres dan gangguan mental akibat bullying bisa membuat anak sulit fokus dalam belajar.
Lena Suarez-Angelino menjelaskan bahwa tekanan akibat bullying bisa berdampak pada nilai dan prestasi sekolah anak. Jika nilai anak tiba-tiba turun, penting bagi orang tua untuk mencari tahu penyebabnya.
5. Enggan berteman dan menutup diri

Korban bullying sering merasa takut untuk menjalin pertemanan baru karena trauma yang mereka alami. Menurut Juliana LaBianca, seorang editor dan strategist SEO, anak yang menjadi korban bullying biasanya lebih menarik diri dan kesulitan bergaul dengan teman-temannya.
Jika anak terlihat semakin tertutup atau menghindari interaksi sosial, orang tua harus lebih peka dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan.
Bullying bisa berdampak besar pada kesehatan mental dan masa depan anak. Jika menemukan tanda-tanda ini, segera ajak anak bicara dan cari bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu mereka mengatasi trauma. Ingat, anak butuh dukungan penuh dari orang tua agar bisa bangkit dan kembali percaya diri!