Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Kebijaksanaan Hidup dari Tere Liye yang Bikin Hati Lebih Tenang dan Ikhlas

Tumpukan Buku Serial Bumi Tere Liye
Tumpukan Buku Serial Bumi Tere Liye (Instagram.com/tereliyewriter)

Tere Liye adalah salah satu penulis paling produktif dan berpengaruh di Indonesia. Karya-karyanya seperti Rindu, Hujan, Pulang, Bumi, hingga Tentang Kamu selalu menghadirkan pesan moral, spiritual, dan refleksi kehidupan yang mendalam.

Dengan bahasa yang sederhana namun menyentuh, Tere Liye mengajak pembaca untuk menatap diri sendiri—jujur, apa adanya, dan penuh makna.

Dalam setiap bukunya, ia menulis tentang cinta, kehilangan, pengampunan, dan perjalanan manusia mencari arti hidup. Kata-katanya menjadi pengingat lembut bahwa hidup perlu dijalani dengan syukur, kesabaran, dan keikhlasan.

Berikut 10 kutipan terbaik dari Tere Liye yang bisa menumbuhkan kekuatan hati dan ketenangan jiwa.

1. “Rindu itu bukan untuk dihilangkan, tapi untuk diterima” – Rindu

Seorang wanita sedang menikmati alam.
Ilustrasi Tanda Kamu Sudah Belajar Memaafkan dengan Tulus. (pexels.com/Mecriboom Ph)

Tere Liye mengajarkan bahwa rindu tidak perlu dihapus, melainkan dirasakan dengan ikhlas. Rindu adalah bagian dari cinta dan kenangan, tanda bahwa kita pernah memiliki sesuatu yang berharga. Dengan menerima rindu, kita belajar berdamai dengan jarak dan waktu.

2. “Seseorang tidak akan pernah benar-benar pergi, selama namanya masih disebut dalam doa” – Hujan

Seorang wanita sedang di bawah pohon.
Ilustrasi Kebijaksanaan Hidup dari Tere Liye untuk Menguatkan Hati. (pexels.com/Jona Meza)

Cinta sejati tidak berakhir hanya karena perpisahan. Mendoakan seseorang adalah bentuk kasih paling tulus—cara untuk tetap terhubung tanpa harus bersama. Melalui doa, cinta melampaui batas ruang dan waktu.

3. “Kita tidak akan pernah tahu seberapa kuat kita, sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan” – Hujan

Seorang wanita sedang duduk di dalam ruangan.
Ilustrasi Quote Inspiratif tentang Self-Improvement untuk Memperbaiki Diri. (pexels.com/Ramon Hughley)

Menurut Tere Liye, kekuatan sejati muncul bukan dari kenyamanan, tetapi dari keterpaksaan menghadapi situasi sulit. Di titik terendah, manusia justru menemukan kemampuan luar biasa yang sebelumnya tersembunyi. Itulah makna keberanian sejati: bertahan saat segalanya terasa mustahil.

4. “Hidup ini sederhana, yang rumit itu pikiran kita sendiri” – Rindu

Seorang wanita sedang duduk santai.
Ilustrasi Tips agar Tidak Mudah Tersinggung Menurut Psikologi Sosial. (pexels.com/Du Tử Mộng)

Hidup sering kali terasa rumit karena kita sendiri yang memperumitnya. Tere Liye mengingatkan, kebahagiaan sejati datang dari kesederhanaan. Saat hati tenang dan tidak dikuasai keinginan berlebihan, hidup terasa lebih ringan.

5. “Waktu tidak pernah salah. Ia selalu datang tepat ketika kita siap belajar sesuatu” – Pulang

Seorang perempuan sedang menikmati suasana alam.
Ilustrasi Tips Mengatasi Overthinking berdasarkan Psikologi Kognitif. (pexels.com/Thiều Hoàng Phước)

Setiap kejadian punya waktunya sendiri. Tidak ada yang kebetulan; semua terjadi agar manusia belajar dan tumbuh. Bagi Tere Liye, waktu adalah guru terbaik yang mengajarkan kedewasaan melalui sabar dan penerimaan.

6. “Orang yang paling bahagia bukan yang memiliki segalanya, tapi yang mampu bersyukur dalam segala hal” – Tentang Kamu

Seorang wanita berdiri di pinggir jalan.
Ilustrasi Tanda Kamu Sudah Menerima Diri Apa Adanya. (pexels.com/Thắng Văn)

Kebahagiaan sejati tidak bergantung pada harta atau pencapaian, tetapi pada kemampuan hati untuk bersyukur. Tere Liye mengingatkan bahwa rasa syukur adalah fondasi utama dalam menikmati hidup dengan lapang dada.

7. “Kebaikan tidak perlu diketahui orang lain, karena kebaikan sejati hanya butuh saksi: Tuhan” – Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Seorang wanita sedang duduk di kursi.
Ilustrasi Quote tentang Self-Knowledge untuk Mengenal Diri Lebih Dalam. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tere Liye menulis, kebaikan sejati tidak butuh tepuk tangan atau pengakuan. Berbuat baik dengan niat murni adalah bentuk keikhlasan yang paling tinggi—cukup Tuhan yang tahu.

8. “Kadang, melepaskan bukan berarti menyerah. Tapi justru cara terbaik untuk menyelamatkan diri” – Tentang Kamu

Seorang wanita sedang menikmati alam.
Ilustrasi Cara Memulihkan Fokus setelah Seminggu Sibuk Online. (pexels.com/Bela cheers)

Melepaskan bukan berarti menyerah, tapi keberanian untuk menjaga hati dari luka yang berlarut. Menurut Tere Liye, keikhlasan justru menunjukkan kekuatan terbesar seseorang untuk pergi dengan damai.

9. “Orang yang sabar bukan berarti tidak pernah marah, tetapi ia memilih diam untuk menjaga hatinya” – Pulang

Seorang wanita sedang duduk di kursi sambil ngopi.
Ilustrasi Quotes Self-Management untuk Menata Diri dengan Lebih Seimbang. (pexels.com/Karola G)

Sabar bukan berarti diam tanpa emosi, tetapi kemampuan untuk tetap bijak di tengah amarah. Bagi Tere Liye, sabar adalah bentuk pengendalian diri yang lahir dari kesadaran, bukan keterpaksaan.

10. “Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa memperbaiki masa depan dengan sikap hari ini” – Hujan

Seorang perempuan sedang melihat langit.
Ilustrasi Kebijaksanaan Hidup dari Dee Lestari yang Patut Direnungkan. (pexels.com/Vitaly Gorbachev)

Penyesalan tak akan berarti tanpa perubahan. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri. Dengan memperbaiki hari ini, kita sedang menulis masa depan yang lebih cerah.

Tere Liye bukan sekadar penulis, tapi pengingat lembut tentang bagaimana menjalani hidup dengan hati. Kata-katanya sederhana namun menggugah, mengajak kita untuk lebih ikhlas, tenang, dan bersyukur.

Melalui setiap bukunya, Tere Liye seolah berbisik: hidup memang tidak selalu mudah, tapi selalu indah bagi mereka yang mau belajar dari setiap langkahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest Life Kalimantan Timur

See More

5 Tanda Kamu Kurang Bersyukur, Padahal Hidupmu Sudah Cukup Baik

08 Nov 2025, 19:00 WIBLife