Lebih Penting Mana, Jadi Orang Berguna atau Bahagia?

Jangan lupa manusia itu makhluk sosial

Samarinda, IDN Times - Ungkapan hidup hanya sekali, jadi nikmati setiap hari mungkin benar adanya. Untuk itu hidup mesti dinikmati. Tidak ada yang salah dengan hidup bersenang-senang, namun ternyata hidup akan jauh menyenangkan kalau menetapkan tujuan untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain.

"Kalau dikaitkan dengan agama, hidup memang digunakan untuk bisa membantu orang lain dan memberi dampak positif. Karena dasarnya manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa tanpa bantuan orang lain," ungkap Ayunda Ramadhani dosen psikologi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, pada Kamis (24/10).

1. Sangat melelahkan mengejar kebahagiaan

Lebih Penting Mana, Jadi Orang Berguna atau Bahagia?Ilustrasi lelah (Freepik.es/Rawpixel.com)

Setiap hari orang rela bekerja keras, banting tulang siang dan malam, hingga meninggalkan keluarga terkasih agar bisa berbahagia di kemudian hari dengan kondisi keuangan yang cukup dan menikmati masa tua. Kebahagiaan dianggap menjadi pencapaian tertinggi dalam hidup hingga tidak sedikit yang stres bahkan depresi kalau hati terus hampa padahal sudah memiliki segalanya.

"Sebab itu perlu ubah cara pandang akan hidup. Akan sangat melelahkan kalau terus mengejar kebahagiaan, tetapi kalau dibiasakan hidup bisa berguna akan sesama, kebahagiaan akan datang dengan sendirinya," kata Ayunda.

Ketika pola pikir dan tujuan hidup ditetapkan hanya untuk bersenang-senang, segala hal akan terasa sia-sia. Beli rumah mewah supaya hati puas, bisa mendapatkan orang yang disukai menjadi pasangan hidup, punya pekerjaan bagus agar bisa diakui orang lain, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengejar kebahagiaan tidak akan ada habisnya dan kebahagiaan yang didapat pun sifatnya semu.

2. Berperan untuk membuat orang lain bahagia

Lebih Penting Mana, Jadi Orang Berguna atau Bahagia?Ilustrasi membuat orang lain bahagia (pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Namun jika menetapkan tujuan agar bermanfaat semasa hidup, setiap hari rasa syukur akan terus terucap dan hati tidak lagi hampa. Tidak perlu melakukan hal yang sangat besar, untuk bisa mendapat kebahagiaan utuh kamu bisa membantu orang-orang terdekatmu sesuai kebutuhan mereka. Bahkan menjadikan talenta yang dimiliki berguna untuk orang lain pun akan membuat hati kamu puas secara otomatis.

"Normalnya, ketika kita berperan untuk membuat orang lain bahagia, maka secara langsung kita pun ikut bahagia," lanjut Ayunda. Bermanfaat di sini bukan berarti harus terus membuat orang lain senang sementara diri terus tersakiti dan tertekan. Kalau sudah merasa tertekan, lanjut Ayunda, bisa jadi dia membantu orang lain dengan setengah hati atau hal tersebut bukanlah sesuatu yang dia sukai.

3. Cintai diri sendiri lebih dahulu

Lebih Penting Mana, Jadi Orang Berguna atau Bahagia?Ilustrasi cintai dirimu lebih dahulu (Unsplash.com/Aziz Acharki)

"Awali dengan mencintai diri sendiri lebih dulu. Kalau sudah begitu, pasti tidak akan sedih atau tertekan kalau orang lain bahagia atas apa yang kita perbuat untuk mereka," sebut dia.

Ikhlas dan senang membantu orang lain didasari akan rasa cinta yang utuh akan diri sendiri. Karena dengan begitu, rasa empati akan tercipta dan cinta kasih yang diberikan kepada orang lain tidak menuntut imbalan.

"Menjadi useful person tidak sulit. Untuk bisa terbiasa coba tetapkan setiap memulai hari agar bisa melakukan satu kebaikan, jadi bermanfaat untuk sesama pun jadi hal yang biasa dan menyenangkan," tutupnya.

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya