Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mantan Datang Lagi Bawa Rindu? Cek Dulu 5 Hal Sebelum Terima!

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Mantan tiba-tiba muncul lagi dan minta balikan? Perasaan pasti campur aduk—antara kangen, bingung, sampai ragu. Apalagi jika hubungan sebelumnya penuh drama atau berakhir dengan cara yang kurang menyenangkan. Di satu sisi mungkin masih ada rasa, tapi di sisi lain kamu takut mengulang kesalahan yang sama.

Sebelum mengambil keputusan, ada baiknya kamu berpikir jernih. Balikan dengan mantan bukan hanya soal perasaan, tapi juga soal kesiapan membangun hubungan yang lebih sehat. Berikut lima hal penting yang perlu kamu pertimbangkan:

1. Alasan putus dulu apa dan sudah selesai belum masalahnya

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Telusuri lagi penyebab perpisahan dulu. Apakah karena perbedaan prinsip, kebiasaan toxic, atau masalah kepercayaan? Jika akar masalahnya belum benar-benar terselesaikan, besar kemungkinan konflik yang sama akan terulang.

2. Perubahan apa yang sudah terjadi pada kalian berdua

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Tanyakan pada diri sendiri dan mantanmu: “Apa yang sudah berubah sejak kita putus?” Jika jawabannya hanya karena rindu, tanpa perubahan nyata, kamu perlu berpikir ulang. Hubungan yang sehat membutuhkan perbaikan nyata, bukan sekadar nostalgia.

3. Motivasi sebenarnya di balik permintaan balikan

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (pexels.com/John Diez)

Cari tahu alasan sebenarnya ia ingin kembali. Apakah karena benar-benar sayang, atau sekadar kesepian? Bisa jadi ia muncul lagi karena tidak ingin kehilangan, bukan karena siap berkomitmen. Perhatikan juga timing-nya—jangan sampai itu hanya reaksi karena kamu sedang move on.

4. Kesiapan mental dan emosional untuk memulai lagi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Balikan bukan cuma soal memaafkan masa lalu, tapi juga siap menghadapi tantangan baru. Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah aku sudah benar-benar sembuh dari luka yang dulu?" Kalau masih ada dendam atau trauma yang belum selesai, hubungan baru bakal jadi ajang balas dendam yang gak sehat.

Selain itu, pertimbangkan juga apakah kamu siap dengan ekspektasi dari orang-orang sekitar. Keluarga dan teman-teman yang dulu mendukung kamu putus mungkin akan skeptis. Kamu harus siap mental menghadapi berbagai reaksi dan tetap yakin dengan keputusanmu.

5. Visi ke depan dan kompatibilitas jangka panjang

ilustrasi pasangan (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi pasangan (pexels.com/William Fortunato)

Balikan berarti membuka lembaran baru, bukan mengulang yang lama. Pastikan kamu sudah sembuh dari luka sebelumnya dan siap menghadapi tanggapan dari orang-orang terdekat. Selain itu, diskusikan juga visi ke depan: soal komitmen, tujuan hidup, hingga batasan dalam hubungan. Tanpa kesepakatan yang jelas, risiko mengulang kisah lama sangat besar.

Jika setelah mempertimbangkan semuanya kamu masih ragu, mungkin itu tanda bahwa balikan bukan pilihan terbaik. Percayalah pada intuisi. Lebih baik sendiri namun tenang, daripada kembali ke hubungan yang penuh drama. Yang terpenting, pilihlah keputusan yang membawa kebahagiaan jangka panjang, bukan hanya untuk mengisi kesepian sesaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest Life Kalimantan Timur

See More

Mantan Datang Lagi Bawa Rindu? Cek Dulu 5 Hal Sebelum Terima!

28 Nov 2025, 16:00 WIBLife