Sudahi Hubungan yang Melelahkan, Kamu Tak Wajib Mengubah Siapa pun

Samarinda, IDN Times – Apakah kamu masih bertahan dengan pasangan yang sering berbohong, menunda-nunda, mudah marah, bahkan bersikap kasar secara fisik dan verbal? Jika alasanmu bertahan karena yakin ia akan berubah setelah menikah, mungkin saatnya kamu berpikir ulang.
Menurut psikolog keyakinan seperti itu hanya akan menjadi harapan kosong dan membuang waktu. Pasalnya, kebiasaan buruk seseorang tidak akan berubah begitu saja hanya karena pernikahan.
Jika kamu merasa mampu mengubah pasangan lewat usaha sendiri, bisa jadi kamu mengalami superhero syndrome (SS) atau savior complex. Ini adalah kondisi psikologis ketika seseorang merasa bertanggung jawab untuk “menyelamatkan” orang lain dari masalah atau mengubah hidup mereka.
1. Perempuan lebih rentan alami superhero syndrome

Sindrom ini lebih sering dialami perempuan, meskipun laki-laki juga bisa mengalaminya. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari dorongan memberi kasih sayang yang tidak terpenuhi, hingga pengaruh pola asuh dalam keluarga.
Konsep “menyayangi pasangan” seringkali disalahartikan. Menyemangati dan mendampingi pasangan dalam menghadapi masalah memang baik. Namun, jika kamu merasa harus menyelesaikan semua masalahnya dan ikut campur dalam setiap usaha perubahannya, itu adalah bentuk keterlibatan yang tidak sehat.
Perubahan dalam diri seseorang hanya bisa terjadi kalau ada kemauan dari dalam dirinya sendiri. Pasangan hanya bisa menjadi pendukung, bukan penyelamat.
2. Harapan yang tak pasti bisa menyakiti diri sendiri

Seseorang yang benar-benar ingin berubah, perlu kesiapan dan niat yang kuat dari dalam dirinya. Jika kamu selama ini merasa telah ‘berjuang’ sendirian dalam hubungan, kemungkinan besar kamu hanya menyakiti dirimu sendiri.
Kondisi ini bisa menimbulkan rasa cemas, gelisah, rasa bersalah, bahkan berdampak pada kesehatan fisik.
Ironisnya, pasangan yang kamu harap berubah justru bisa merasa tertekan dengan tuntutanmu, meski kamu bermaksud baik.
3. Prioritas diri sendiri

Jika kamu lelah terus-menerus mengurus dan mengubah pasangan, mungkin saatnya fokus pada dirimu sendiri. Tidak perlu merasa egois karena memilih melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat.
Ingat, pasanganmu adalah orang dewasa dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Akan sangat menyakitkan jika kamu terus berharap sesuatu yang tidak pasti.
Jika kondisi ini terus berlanjut dan kamu merasa kewalahan, segeralah mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor keluarga.
Mereka adalah pihak terlatih yang bisa membantumu memahami masalah dan menemukan solusi yang tepat.