Jalan Nasional Nyaris Putus, Gubernur Kaltim Ancam Perusahaan Tambang

Kutai Timur, IDN Times – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, mengancam akan menghentikan aktivitas pertambangan perusahaan tambang batu bara besar, jika tidak segera ada perbaikan terhadap jalan nasional Sangatta–Bengalon yang rusak parah akibat aktivitas tambang.
Saat melakukan kunjungan kerja di Kutai Timur, Minggu (7/9/2025), Rudy meninjau langsung kondisi jalan di Crossing 4 Sangatta–Bengalon. Jalur utama distribusi logistik itu nyaris putus dan hanya bisa dilalui sebagian, sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.
“Saya lihat ini bukan rawan lagi, tapi sudah putus sebelah. Tinggal sedikit lagi habis,” tegas Rudy saat meninjau bersama jajaran Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim diberitakan Antara.
1. Gubernur Kaltim kecewa dengan kerusakan jalan

Ia bahkan menghentikan laju kendaraan dan tampak marah ketika melihat kondisi jalan yang rusak parah. Kepada perwakilan manajemen perusahaan tambang yang mendampinginya, Rudy menegaskan kerusakan tersebut bisa menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
“Kalau jalan ini putus, semua akses Sangatta–Bengalon terhenti. Logistik tidak bisa dikirim, pekerja tidak bisa melintas. Dampaknya sosial dan ekonomi akan sangat besar,” ujarnya.
2. Ancaman untuk perusahaan tambang batu bara

Rudy juga menyoroti kendaraan berat seperti ekskavator seberat 21 ton yang melintasi jalur tersebut. Ia meminta PT KPC segera berkoordinasi serius dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk mempercepat perbaikan.
“Kalau dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut, maka kegiatan tambang PT KPC akan kami hentikan sampai jalan ini benar-benar dibenahi,” tegasnya.
3. Perbaikan sedang dalam proses perbaikan

Menanggapi hal itu, GM External Affairs and Sustainable Development (ESD) PT KPC, Wawan Setiawan, menyebut pihaknya telah melakukan perbaikan di sejumlah titik jalan dan masih berkoordinasi dengan BBPJN terkait ruas yang mengalami kerusakan berat.
“Memang ada beberapa ruas jalan yang perlu dikoordinasikan lagi dengan BBPJN. Namun perbaikan sebelumnya sudah kami lakukan di beberapa titik,” jelas Wawan.