Rusuh, Keluarga di Penajam Tolak Pemakaman Protokol COVID-19
Tambah satu pasien positif capai 62 kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Rusuh terjadi di prosesi pemakaman pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). Pihak keluarga menolak pemakaman pasien terpapar virus dengan penerapan protokol COVID-19.
“Keluarga positif meninggal dunia tersebut sempat buat rusuh di ruang isolasi, karena mereka menolak hasil diagnosis dokter yang menyatakan anggota keluarganya positif COVID-19 dan tidak mau pasien dimakamkan dengan protokol COVID-19,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU dr Jansje Grace Makisurat kepada IDN Times, Senin (19/4/2021).
Baca Juga: Bocah di Penajam Nyaris Tewas Tersengat Listrik Pos COVID-19
1. Keluarga pasien tolak pemakaman dan buat rusuh di ruang isolasi
Dikatakannya, setelah menolak pemakaman dengan protokol COVID-19 dan membuat rusuh di salah satu ruang khusus COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU tempat positif dirawat, akhir keluarga pasien bersedia pemakaman yang dilakukan oleh petugas COVID-19 usai mediasi petugas.
“Karena buat rusuh di ruang isolasi COVID-19 di RSUD PPU, akhirnya keluarga pasien bersedia pasien dimakamkan dengan protokol COVID-19 di Pemakaman Terpadu Nenang. Ketika itu, sejumlah anggota Satgas Penanganan COVID-19 PPU bersama berapa anggota Polres PPU didampingi beberapa tokoh masyarakat berhasil mencairkan suasana,” terang Grace.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Selesai Isolasi di Penajam Tembus 1.039 Kasus