TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Mulai Surut di Sebagian Wilayah Kalimantan Selatan

Di beberapa wilayah lain di Kalsel masih terendam banjir

Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau langsung lokasi banjir dari atas jembatan Pekauman didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Balikpapan, IDN Times – Memasuki hari kedelapan musibah banjir di Kalimantan Selatan, ketinggian air di sejumlah wilayah berangsur surut. Hal itu disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah dalam konferensi pers penanganan bencana bersama Badan Nasional Penanganan Bencana, Jumat (22/1/2021).

Menurut Firmansyah, beberapa daerah tersebut kini telah fokus untuk pembersihan dari bekas banjir. “Sudah membaik dan mulai pembersihan, diharapkan pengungsi dapat segera kembali ke rumahnya masing-masing,” tutur Firmansyah.

1. Kebutuhan penanganan pascabencana banjir mulai berubah

Relawan PMI Kalsel distribusikan air bersih kepada warga terdampak banjir di Desa Sungai Alat, Astambul (IDN Times/istimewa)

Kebutuhan masyarakat pada wilayah yang kini mulai pemulihan pascabanjir, kata Firmansyah, mengalami perubahan. Seperti makanan instan yang awalnya sangat dibutuhkan di hari-hari pertama bencana banjir, kini berubah menjadi kebutuhan sembako untuk diolah sendiri oleh masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga membutuhkan kelengkapan untuk perempuan, lansia, dan anak-anak. “Kebutuhan selanjutnya akan mengalami perubahan, yang lebih fokus pada kesehatan,” ucap Firmansyah.

2. Laporan hasil evaluasi lapangan Pemprov Kalsel

Presiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil kepresidenan melintasi banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar yang turut hadir dalam konferensi pers mengatakan, masyarakat di beberapa kabupaten dan kota kini mulai membersihkan sampah akibat banjir.

Namun, kata dia, beberapa daerah lain di Kalsel masih terendam banjir dengan ketinggian air yang cukup mengkhawatirkan. Di sana, lanjut Roy, petugas dan relawan membutuhkan perahu karet untuk melakukan pendistribusian bantuan.

“Masih ada beberapa warga yang masih memerlukan perahu karet untuk distribusikan makanan dan keamanan selama pendistribusian,” terang Roy.

3. Tanah longsor menutup akses di Desa Alat, Kecamatan Hantakan

Longsor yang menutup akses jalan dari Dusun Arangani (Antaranews Kalsel/Muhammad Fauzi Fadilah)

Di Dusun Arangani, Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel, akses jalan tertutup longsoran tanah. Akibatnya, ibu hamil yang tengah menunggu hari untuk persalinan tidak bisa dibawa ke Puskesmas di luar desa.

Ketua RT Dusun Arangani, Mansyah, dikutip ANTARA pada Jumat (22/1/2021) mengatakan, ada 6 ibu hamil yang perlu dibawa ke fasilitas kesehatan untuk melakukan persalinan. 

"Jubaidah dan Sammah hampir melahirkan tinggal menghitung hari. Yang lainnya ada Sahrida Wati, Habsah, Yuliana, dan Susani. Kemarin ada Sariati ditandu melewati longsor sampaik ke ambulan, sudah melahirkan," kata Masyah.

Baca Juga: Polda Kalsel Kerahkan 3 Ribu Personel Bantu Warga Terdampak Banjir

Berita Terkini Lainnya