Kasus Kebakaran di Banjarmasin Mengalami Penurunan

Dinas Damkar berharap setiap RT miliki apar atasi kebakaran

Banjarmasin, IDN Times - Kasus kebakaran di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunannya bahkan mencapai lebih dari 50 persen. Dari Januari hingga Mei tahun lalu, tercatat lebih dari 100 kasus kebakaran. Namun, pada periode yang sama tahun ini, hanya tercatat 52 kasus.

1. Waspada kebakaran terus mengintai

Kasus Kebakaran di Banjarmasin Mengalami PenurunanHendro, Kadis Damkar Kota Banjarmasin

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banjarmasin Hendro menyampaikan, bahwa penurunan kasus kebakaran di kota ini merupakan hasil dari upaya bersama.

"Warga sudah mulai banyak yang paham mengenai pentingnya mencegah terjadinya kebakaran. Salah satunya dengan memperhatikan dan mengamankan barang-barang yang mudah terbakar. Meskipun begitu, kebakaran tetap menjadi ancaman, dan kami berharap warga terus meningkatkan kewaspadaannya," ujar Hendro.

Ia juga menambahkan, "Bila dibandingkan dengan tahun lalu, di bulan yang sama, kasus kebakaran baik kecil maupun besar mengalami penurunan. Tahun ini jumlahnya ada 52 kasus. Meski turun, mudah-mudahan tidak ada lagi tambahan."

Baca Juga: Utang Pemkot Banjarmasin Tersisa Rp14 Miliar

2. Alat apar atasi kebakaran lebih cepat

Kasus Kebakaran di Banjarmasin Mengalami PenurunanSosialisasi penggunaan apar oleh Dinas Damkar Kota Banjarmasin.

Hendro melanjutkan bahwa pihaknya terus melakukan upaya untuk mencegah kebakaran di lingkungan masyarakat. "Meskipun kebakaran terjadi, api bisa dengan cepat diatasi sehingga tidak menyebabkan kerugian besar," ujarnya.

Ia menekankan bahwa penanganan kebakaran harus cepat. "Jika api tidak bisa teratasi dalam waktu lima menit, maka api akan membesar dan berakibat fatal," tambahnya.

Untuk penanganan yang cepat, Hendro mengusulkan agar setiap RT memiliki alat pemadam kebakaran (Apar) yang mini. "Apar mudah digunakan dan cepat mengatasi api yang masih kecil," jelasnya.

"Kami berharap setiap RT memiliki Apar, bahkan lebih baik jika setiap rumah memilikinya. Ini untuk mencegah dan mengatasi risiko kebakaran besar. Jika semua memiliki Apar, kebakaran bisa diatasi dengan cepat sehingga tidak perlu memanggil pemadam kebakaran," tuturnya.

3. Dinas Damkar ingin miliki mobil skylift

Kasus Kebakaran di Banjarmasin Mengalami PenurunanMobil skylift

Hendro juga mengungkapkan keinginannya untuk menambah peralatan pemadam kebakaran. Saat ini, pihaknya belum memiliki mobil skylift, yaitu armada pemadam yang bisa membantu pemadaman di tempat-tempat tinggi.

"Mobil skylift sangat penting untuk pemadaman di gedung-gedung tinggi. Selain untuk pemadaman, mobil skylift juga bisa membantu dalam situasi darurat lainnya seperti penyelamatan orang dan keperluan emergency lainnya," jelas Hendro.

Ia berharap mobil skylift dapat diadakan tahun depan. "Kami masih memerlukan armada skylift. Semoga tahun depan bisa diadakan, karena mobil ini sangat membantu dalam mengatasi musibah yang berhubungan dengan ketinggian atau yang sulit terjangkau," tutupnya.

Baca Juga: Pria Lansia Tewas Terpanggang dalam Kebakaran di Banjarmasin

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya