Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Warga Samarinda Tertular Virus Corona, RSUD AWS: Hasilnya Negatif

Ruangan isolasi RSUD AWS Samarinda bagi yang terjangkit virus corona. Potret ini diambil pada 27 Januari 2020 (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Penyebaran virus corona tak bisa dibendung, wabah endemik asal Wuhan, Tiongkok ini sudah menjangkiti 13 negara dan menewaskan 80 orang. Lantaran mematikan, RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda makin ekstra waspada. Terlebih lagi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baru melakukan pemeriksaan terhadap enam orang penumpang dari Singapura pada Ahad (26/1) lalu.

"Kami sudah berkoordinasi dengan KKP terkait persoalan tersebut," ucap dr Nurliana Adrianti Noor, kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD AW Sjahranie dalam keterangan persnya Senin (27/1).

1. Tak ada warga Samarinda yang terkonfirmasi virus corona

dr Nana (kiri) dan dr Arysia dari RSUD AW Sjahranie Samarinda saat memberikan keterangan pers virus corona (IDN Times/Yuda Almerio)

Sayangnya pemeriksaan itu menyebar cepat dengan pemberitaan yang bikin waswas warga Kota Tepian dan dikabarkan enam penumpang tersebut terjangkit virus corona. Kabar tersebut tentu tak benar, sebab dari hasil pengecekan KKP yang diterima pihak rumah sakit, keenamnya negatif tertular virus corona. Dengan kata lain ibu kota provinsi Kaltim ini masih aman dari wabah itu.

"(keenam) Penumpang pesawat itu sudah melewati sejumlah tahapan pemindaian di Bandara Changi Singapura maupun Bandara Soekarno-Hatta," tuturnya.

2. Keenam penumpang tak mendapat rawat inap karena telah mendapat pencegahan

dr Nana (kiri) dr Arysia dari RSUD AW Sjahranie Samarinda saat memberikan keterangan pers virus corona (IDN Times/Yuda Almerio)

Petugas dari KKP Bandara APT Pranoto dan KKP Bandara Soekarno-Hatta pun sudah berkoordinasi terkait penumpang tersebut. Keenamnya sudah menjalani pemeriksaan sesuai standar yang ditetapkan.

Kata Nana, karena tak didapati adanya simtom virus corona, mereka hanya mendapat edukasi mengenai endemik tersebut serta langkah-langkah pencegahannya.

"Jadi tak ada rawat inap karena pencegahan sudah dilakukan sebelumnya," imbuhnya.

3. Daerah pelosok di Kaltim harus berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan

Salah satu ruangan isolasi COVID-19 RSUD AWS Samarinda. Potret diambil sebelum wabah corona menyerbu Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Menanggapi penyebaran virus ini, Kementerian Kesehatan telah menetapkan status siaga satu dan mengaktifkan 100 rumah sakit rujukan flu burung bagi masyarakat yang terduga atau terinfeksi virus corona atau dikenal dengan kode 2019-nCoV. RSUD AW Sjahranie turut di dalamnya.

Lantaran penyebaran lewat udara, bukan tak mungkin wilayah pelosok Kaltim juga mendapat teror yang sama. Lalu bagaimana penanganan yang harus dilakukan bila demikian, mengingat hanya hanya Samarinda yang jadi rujukan nasional?

"Penanganan awal ialah isolasi, pasien diberikan masker N95, kemudian melaporkan OPD (dinas) terkait untuk surveillance. Kalau ada kendala, segera melaporkan kemudian ikuti standar proses pemberian rujukan," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mela Hapsari
EditorMela Hapsari
Follow Us