Bupati Kutim Bantah Data BI: Dana Rp1,7 Triliun Bukan Uang Menganggur

Sangatta, IDN Times – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman membantah data Bank Indonesia (BI) yang menyebut daerahnya memiliki dana menganggur atau idle money sebesar Rp1,71 triliun di perbankan.
Berdasarkan data Sistem Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) milik BI, Kutim berada di posisi ke-9 dari 10 kabupaten dengan dana menganggur terbesar di perbankan. Namun, Ardiansyah menegaskan dana tersebut bukanlah idle money, melainkan bagian dari mekanisme pencairan yang disesuaikan dengan progres kegiatan di lapangan.
“Dana itu ada di masing-masing bank daerah sesuai dengan progres pekerjaan. Kalau progresnya bagus, tentu akan dibayarkan dan diselesaikan,” tegas Ardiansyah dilaporkan Antara di Sangatta, Selasa (28/10/2025).
1. Bupati klaim sebagai proses anggaran berjalan

Ia menjelaskan, dana yang tersimpan di Bank Pembangunan Daerah (BPD) merupakan bagian dari proses pelaksanaan kegiatan dan pencairan anggaran yang masih berjalan.
2. Bupati juga soroti kejanggalan dari versinya

Ardiansyah juga menyoroti data BI yang menyebut Kabupaten Kutai Barat (Kubar) memiliki dana mengendap hingga Rp3,2 triliun. Menurutnya, angka itu janggal karena hampir setara dengan total APBD Kubar yang sekitar Rp4 triliun.
“Ini yang sering disalahartikan oleh masyarakat, bahkan oleh kepala daerah. Saya juga bertanya, kalau memang dana itu mengendap di BI, kenapa tidak langsung ditransfer saja?” ujarnya.
3. Klaim daerah tidak pernah tahan anggaran
Ardiansyah menegaskan pemerintah daerah tidak pernah menahan dana tanpa alasan. Semua berjalan sesuai mekanisme pencairan dan progres pelaksanaan kegiatan di lapangan.
“Ini yang aneh, saya juga bingung bagaimana menerjemahkannya secara tepat,” pungkasnya.


















