Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dewan Sesalkan Pemusnahan Kostum Badut di Jalan Samarinda

Pemerintah Kota Samarinda melakukan pemusnahan barang hasil razia diantaranya Miras dan puluhan kostum badut jalanan (ANTARA/HO)
Pemerintah Kota Samarinda melakukan pemusnahan barang hasil razia diantaranya Miras dan puluhan kostum badut jalanan (ANTARA/HO)

Samarinda, IDN Times- DPRD Kota Samarinda mengkritik kebijakan Pemerintah Kota Samarinda melakukan pemusnahan barang razia. Di antaranya adalah puluhan kostum badut jalanan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain yang menyebut kalau pemusnahan kostum badut akan menimbulkan polemik sosial baru.

"Karena munculnya badut di pinggir jalan itu hanya efek dari orang untuk mencari uang, lapangan kerja tidak ada, dan sekarang kostumnya di musnahkan," jelas Sani seperti dilansir dari ANTARA pada Selasa (1/11/2022).

1. Harus ada solusi

Cindy, Gadis Kecil yang Bekerja sebagai Badut untuk Menghidupi Keluarganya. (instagram.com/beritakebumen)
Cindy, Gadis Kecil yang Bekerja sebagai Badut untuk Menghidupi Keluarganya. (instagram.com/beritakebumen)

Untuk sebab itu, Sani menyarankan agar pemkot setelah melakukan pemusnahan bisa mencarikan solusi pekerjaan lainnya. Karena jika hanya sekadar penertiban tanpa solusi, maka hal tersebut sama saja dengan memperburuk polemik sosial masyarakat untuk mencari nafkah.

"Kalau memang tidak boleh jadi badut, lalu mereka disuruh jadi apa. Kita Boleh memusnahkan barang-barang orang, tetapi harus kita (pemerintah) ganti dong, misalnya difasilitasi menjadi penjual gorengan, UMKM, atau lapangan kerja lain kah," imbuhnya.

2. Lakukan kajian

stocksnap.io
stocksnap.io

Sani menuturkan, Pemkot Samarinda harus kembali melakukan pengkajian ulang terkait sebab-sebab munculnya badut di kota Tepian ini.

"Jadi untuk badut ada tiga hal, dibina, diberikan peluang kerja, dan atau dikasih alternatif mereka ingin bekerja apa. Jangan ada seorang bapak yang mencari nafkah untuk anaknya," pungkasnya.

3. Butuh lapangan pekerjaan

canva.com
canva.com

Menurutnya, mereka hanya butuh pekerjaan untuk menyambung hidup. Sehingga diharapkan agar pemda dapat memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian, mereka tidak lagi mencari nafkah dengan cara menjadi badut.

Pemerintah daerah harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang kesulitan seperti mereka yang bekerja sebagai badut. Menurut Sani, pembinaan kepada mereka sangat diperlukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yerin Shin
EditorYerin Shin
Follow Us