Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu pegawai depot air minum isi ulang tengah mempersiapkan air yang akan dikirim ke warga yang sudah memesan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Balikpapan, IDN Times - Polemik isu pelabelan risiko bahan Bisfenoal-A (BPA) untuk galon air minum dalam kemasan (AMDK) bergulir liar ke mana-mana. Salah satu terkena imbasnya, Asosiasi Pemasok dan Distributor Depot Air Minum Indonesia (Apdamindo) di mana pernyataannya dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu.

Ini yang membuat Ketua Apdamindo Budi Dharmawan geram hingga memutuskan untuk berhati-hati dalam mengomentari isu pelabelan BPA Free sedang dirumuskan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kami akan membuat jarak, kami tidak mau statement saya malah dipelintir dan bikin kisruh saja,” paparnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (8/12/2021).

1. Pernyataan Apdamindo dimanipulasi pihak tertentu

Ketua Apdamindo Budi Dharmawan. Foto istimewa

Dalam salah satu pemberitaan, Budi menyebutkan, nama dan organisasinya dicatut oleh salah satu media online. Di mana dalam artikel tersebut dikatakan Apdamindo tegas menolak rencana BPOM dalam melabeli BPA Free pada galon-galon AMDK. 

Padahal sebenarnya, Apdamindo menjadi pihak netral sehubungan rencana pemerintah membatasi penggunaan bahan galon jenis Polikarbonat ini. Budi menyebutkan, pihaknya sama sekali tidak ada kepentingan dalam policy brief BPOM. 

“Kami ini hanya sebagai penonton, tidak punya kepentingan untuk menerima atau menolak. Konsep bisnisnya berbeda,” tuturnya.

Kebijakan BPOM, menurut Budi menyasar produk galon perusahaan AMDK. Sedangkan Apdamindo sendiri, katanya hanya mengurusi air minum dalam bentuk curah di mana penggunaan wadah menjadi tanggung jawab sepenuhnya konsumen.

2. Apdamindo pihak netral pada kedua pihak

Editorial Team

Tonton lebih seru di