Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Divonis Positif, Tes Swab 2 Aktivis Samarinda Ternyata Negatif Corona

Bernard Marbun aktivis yang disebut positif COVID-19 tunjukan hasil swab negatif. (IDN Times/Istimewa)
Bernard Marbun aktivis yang disebut positif COVID-19 tunjukan hasil swab negatif. (IDN Times/Istimewa)

Samarinda, IDN Times - Dua aktivis di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengungkapkan mereka tidak terbukti positif terjangkit virus corona atau COVID-19. Padahal sebelumnya, kedua orang tersebut divonis positif oleh Satgas Penanganan COVID-19 Samarinda.

Kedua aktivis tersebut ialah, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim, Yohana Tiko dan pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda, Bernard Marbun.

Dalam sesi jumpa pers yang digelar secara daring, Jumat (21/8/2020) petang tadi, Bernard mengatakan, pasca-vonis positif corona yang dijatuhkan kepadanya pada 30 Juli lalu, dia berinisiatif melakukan swab tes tandingan di RS Pertamina Balikpapan, pada 4 Agustus.

"Hasil swab saya keluar pada 6 Agustus dengan hasil negatif. Saya juga melakukan rapid test dan hasilnya non reaktif," ucap Bernard.

1. Swab tandingan dilakukan karena Satgas COVID-19 tak pernah memperlihatkan hasil tertulis

Hasil swab negatif Bernard yang didapat dari RS Pertamina Balikpapan pada 6 Agustus kemarin. (IDN Times/Istimewa)
Hasil swab negatif Bernard yang didapat dari RS Pertamina Balikpapan pada 6 Agustus kemarin. (IDN Times/Istimewa)

Vonis positif corona dari Satgas COVID-19 tidak langsung dipercayai oleh Bernard dan Tiko. Sebab, kata Bernard, mereka tidak pernah diperlihatkan bukti hasil tes swab secara tertulis dari otoritas kesehatan setempat. 

Bernard pun mengaku menentang keras sikap Satgas COVID-19 Samarinda, sebab dasar aturannya jelas, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan nomor 36/2009, pasal 8 Tentang Kesehatan. Di mana, terang Bernard, setiap orang berhak memperoleh informasi data kesehatan dirinya, termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya.

"Bagi saya ini bohong (hasil terkonfirmasi Satgas COVID-19 Samarinda) dan ini merujuk pada peristiwa pidana," sambungnya.

2. Aktivis lainnya juga menunjukan hasil swab test negatif

Yohana Tiko juga melihatkan hasil swab negatif. (IDN Times/Istimewa)
Yohana Tiko juga melihatkan hasil swab negatif. (IDN Times/Istimewa)

Selain Bernard, aktivis lainnya, yakni Tiko juga menyerukan hal serupa. Dia mengatakan telah menjalani swab test di RS Pertamina Balikpapan pada 12 Agustus lalu, dengan hasil negatif COVID-19. Begitu pun dengan rapid test, hasilnya non-reaktif.

"Apa memang benar kami positif atau tidak? Jadi kami lakukan mandiri. Kedepan kami akan suratin secara resmi pihak terkait. Dan ini peringatan terbuka pada swab test abal-abal ini," seru Tiko.

3. Akan bersurat meminta klarifikasi Satgas COVID-19 Samarinda

Tim gugus tugas Samarinda saat menyampaikan adanya transmisi lokal yang menyebabkan 19 nakes positif COVID-19. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)
Tim gugus tugas Samarinda saat menyampaikan adanya transmisi lokal yang menyebabkan 19 nakes positif COVID-19. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Sementara Fathul Huda dari LBH Samarinda yang juga sempat disebut positif COVID-19 tak mengikuti jumpa pers daring tersebut. Diinformasikan, Fathul sedang berhalangan.

"Nanti biar yang bersangkutan (Fathul) yang akan menyampaikannya sendiri (apakah mengikuti swab mandiri atau tidak, begitu juga dengan hasilnya) dalam kesempatan yang lain," ungkap Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang.

Koordinator Kelompok Kerja alias Pokja 30, Buyung Marajo menyebut pihaknya akan bersurat kepada Pemkot maupun Satgas COVID-19 Samarinda untuk meminta klarifikasi terkait perbedaan hasil swab tersebut.

"Jangan-jangan ini cuman korban salah swab. Ini harusnya di evaluasi dan pihak terkait harus memberi kalrifikasinya," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us