Google Latih 2.200 Guru Balikpapan Kuasai AI Lewat Gemini Academy

Balikpapan, IDN Times – Google Indonesia memperkenalkan konsep pembelajaran berbasis kecerdasan artifisial (AI) melalui Gemini Academy kepada 2.200 guru di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (26/11/2025). Kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Guru Nasional ini merupakan kolaborasi Google dengan Pemerintah Kota Balikpapan untuk membekali tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi AI secara aman, relevan, dan sesuai kebutuhan pembelajaran modern.
“Gemini Academy hadir untuk membantu guru memahami bagaimana AI dapat menjadi alat yang aman, intuitif, dan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pendidikan yang bermakna terjadi ketika guru diberdayakan, siswa aktif, dan teknologinya dapat diandalkan,” ujar Manager Hubungan Pemerintah Google Indonesia, Isya Hanum Kresnadi.
1. Peningkatan kualitas pendidikan di Balikpapan

Isya menegaskan bahwa Google berkomitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia. Mengutip studi Public First 2025, Indonesia disebut sebagai negara dengan tingkat adopsi AI terbesar kedua di dunia, menandakan pentingnya literasi digital di kalangan pendidik.
Sejak diluncurkan pada 2024, Gemini Academy telah menjangkau lebih dari 286.000 guru di 38 provinsi. Pelatihan di Balikpapan ini menjadi bagian dari upaya mempercepat literasi AI dalam dunia pendidikan.
Program tersebut membekali guru dengan pengetahuan dasar AI, pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab, praktik terbaik penggunaan Gemini, serta integrasi AI dalam proses belajar-mengajar. Guru juga diajarkan menggunakan AI untuk mempermudah penyusunan materi, meningkatkan kreativitas, dan menghadirkan pembelajaran yang lebih personal bagi siswa.
“Sebanyak 99 persen guru setuju bahwa AI membuat pekerjaan mereka lebih mudah, terlebih jam kerja guru di Indonesia lebih panjang dari rekomendasi ideal,” kata Isya.
2. Guru inspiratif di Balikpapan

Ia juga mencontohkan salah satu peserta pelatihan, Zain dari SDN 22 Balikpapan Timur, yang telah memanfaatkan berbagai tools Google untuk mendukung kegiatan belajar di kelas, termasuk memperkenalkan Google for Education kepada rekan-rekannya.
“Guru di Balikpapan bisa memanfaatkan platform Google untuk membantu kelancaran belajar mengajar,” tambah Isya.
Termasuk pula keberadaan platform Youtube yang membantu belajar mengajar. Isya mencatat sebanyak 89 persen guru di Indonesia mengakui keberadaan membantu dalam mengakses konten edukasi yang bermanfaat.
3. Testimoni guru di Balikpapan

Di sisi lain, sejumlah guru mengakui masih perlu beradaptasi dengan teknologi baru. Sari Mutiara, guru SDN 008 Balikpapan Selatan, mengatakan masih banyak guru—terutama yang berusia di atas 50 tahun—yang belum terbiasa memanfaatkan teknologi digital dan AI dalam pembelajaran.
“Kadang senior saya bilang, Dikerjakan guru yang lebih muda saja, saya kan mau pensiun,’” ujar Sari sambil menirukan ucapan rekannya.
Meski begitu, Sari melihat semangat belajar yang besar di kalangan guru untuk memahami teknologi terkini seperti Gemini, YouTube, dan platform digital lainnya.
“Persentasenya 50-50, ada yang mau belajar dan ada yang tidak,” ungkapnya.
Sari berharap pelatihan seperti ini semakin sering dilakukan agar guru dapat semakin siap memanfaatkan teknologi pembelajaran modern.


















