Jadi Sorotan Publik, Ini Tanggapan Fadli Zon soal Band Sukatani

Pontianak, IDN Times - Band Sukatani belum lama ini menjadi sorotan netizen lantaran mengkritik suatu instansi dengan karya seni lagu berjudul “Bayar, bayar, bayar”. Saat berkunjung ke Pontianak, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon memberikan tanggapan mengenai isu tersebut.
Menteri Kebudayaan ini datang ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menghadiri kegiatan di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, pada Sabtu (22/2/2025).
1. Berekspresi harus ada batasannya

Menurut Fadli Zon, kebebasan berekspresi memang harus didukung, tetapi harus ada batasan-batasan yang jelas agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
“Kita sangat mendukung kebebasan berekspresi, tetapi di mana pun di seluruh dunia, kebebasan berekspresi itu mesti ada batasnya. Bayangkan kalau kebebasan berekspresi tidak ada batasnya,” ungkapnya.
Batas-batasan berekspresi yang dimaksud Fadli Zon adalah yang berkaitan dengan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) yang menurutnya harus dipertimbangkan.
“Di barat itu orang membakar kitab suci dianggap kebebasan berekspresi. Kalau di sini membakar kitab suci apakah kebebasan berekspresi misalnya? Kan pasti tidak,” terangnya.
2. Mengkritik harus bijak

Fadli Zon dengan tegas menyebutkan bahwa dirinya mendukung para seniman untuk berekspresi menyampaikan kritik lewat karya seperti yang dilakukan oleh Band Sukatani.
Namun dia mengingatkan bahwa kritik terhadap oknum tertentu harus dilakukan dengan bijak, dan tidak melibatkan institusi atau profesi secara keseluruhan.
"Kalau mengkritik oknum, saya kira tidak ada masalah, tetapi jangan sampai membawa institusi atau profesi secara keseluruhan. Misalnya, ada oknum wartawan yang tidak benar, tetapi kalau profesinya dipukul rata, teman-teman jurnalis pasti berkeberatan," ujarnya.
"Kebebasan berekspresi menurut saya harus kita dukung. Dan saya kira lagu-lagunya (Band Sukatani) yang lain juga bagus-bagus," lanjutnya
3. Band Sukatani jadi sorotan publik

Sebelumnya diberitakan bahwa lagu Band Sukatani asal Purbalingga berjudul “Bayar, Bayar, Bayar” ditakedown dari berbagai platform musik. Hal itu disebabkan lirik lagu tersebut dianggap menyinggung oknum kepolisian.
Akibat kejadian itu bukan hanya lagu tersebut hilang dari berbagai platform digital musik, tetapi anggota dari band Sukatani yaitu Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi Citra Indriyati (vokalis) juga harus menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kepolisian atas lagu yang mereka ciptakan.