Kaltim Dikunjungi 1.318 Wisatawan Asing Sepanjang Agustus 2025

Samarinda, IDN Times – Tren pariwisata Kalimantan Timur pada Agustus 2025 menunjukkan dua sisi yang kontras. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) melonjak tajam, sementara wisatawan dalam negeri dan tingkat hunian hotel justru menurun.
Kepala BPS Kalimantan Timur Yusniar Juliana mengatakan, data terbaru memperlihatkan pergerakan pariwisata yang belum sepenuhnya stabil. “Wisman ke Kaltim meningkat signifikan, tetapi wisatawan nasional dan nusantara justru menurun cukup dalam,” ungkapnya.
1. Wisman ke Kaltim naik 30 persen, sinyal positif untuk sektor pariwisata
Pada Agustus 2025, jumlah kunjungan wisman mencapai 1.318 kunjungan, naik 30,62 persen dibanding Juli 2025. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya bahkan mencapai 150,09 persen.
Menurut Yusniar, peningkatan ini jadi sinyal positif bagi pemulihan sektor wisata pasca lesunya kunjungan tahun sebelumnya.
“Ini menunjukkan daya tarik Kaltim di pasar internasional mulai pulih. Destinasi seperti Balikpapan dan Berau menjadi pintu utama kunjungan wisman,” jelasnya.
2. Wisatawan domestik justru turun drastis dibanding bulan sebelumnya

Berbeda dengan wisman, pergerakan wisatawan nasional (wisnas) dan wisatawan nusantara (wisnus) justru mengalami penurunan. Wisnas hanya mencatat 3.576 perjalanan, turun 50,51 persen dibanding Juli 2025, sementara wisnus mencapai 1.226.755 perjalanan, turun 11,41 persen dibanding bulan sebelumnya.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan Agustus 2024, kedua indikator masih tumbuh positif masing-masing 30,08 persen dan 11,77 persen.
“Penurunan ini bisa disebabkan faktor musiman. Setelah libur panjang, aktivitas perjalanan domestik biasanya memang melambat,” terang Yusniar.
3. Hunian hotel menurun, tamu asing menginap lebih lama

BPS juga mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang hanya 52,54 persen, turun 3,56 poin dibanding Juli 2025, dan anjlok 15,08 poin dibanding Agustus tahun lalu.
Sementara, TPK hotel nonbintang berada di level 25 persen, turun 0,95 poin secara bulanan dan 2,46 poin secara tahunan.
“Penurunan tingkat hunian tak selalu berarti jumlah wisatawan berkurang. Ada perubahan pola menginap karena banyak yang memilih akomodasi alternatif seperti homestay,” kata Yusniar.
Meski begitu, rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang masih stabil di 1,68 hari. Wisman tercatat tinggal lebih lama, yakni 2,37 hari, sedangkan tamu nusantara rata-rata 1,67 hari.