Kaltim Tancap Gas Lawan Kemiskinan, Pendidikan Gratis hingga S3!

Samarinda, IDN Times – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan komitmen serius dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem. Berbagai program strategis digulirkan, mulai dari bantuan ekonomi produktif hingga penyediaan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu, bahkan sampai jenjang doktoral (S3).
1. Pendekatan utama penanganan pendidikan ekstrem

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kaltim, Saprudin Saida Panda, menyebutkan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan tiga pendekatan utama.
"Kemiskinan ekstrem ini masalah krusial. Meski ada keterbatasan kewenangan, kami tetap berupaya maksimal dalam penanganannya," ujar Saprudin diberitakan Antara di Samarinda, Selasa (17/6/2025).
Pendekatan pertama dilakukan dengan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui bantuan ekonomi produktif. Kedua, menekan beban pengeluaran warga lewat bantuan langsung tunai. Sementara pendekatan ketiga difokuskan pada penanganan kantong-kantong kemiskinan dengan perbaikan infrastruktur dan rehabilitasi rumah, bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum.
2. Jumlah warga miskin di Kaltim

Berdasarkan data tahun 2024, jumlah warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem di Kaltim mencapai lebih dari 11.000 kepala keluarga atau sekitar 55.000 jiwa. Data ini dihimpun dari pemerintah kabupaten/kota melalui Kemenko PMK.
“Tiga daerah dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Berau,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kaltim, Mispoyo, menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2025–2029.
"Visi Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas menargetkan penurunan kemiskinan dan kesenjangan sosial," katanya.
3. Program unggulan Gratispol

Salah satu program unggulan yang diusung adalah Gratis Pol dan Jos Pol, yang mencakup 16 program strategis untuk menekan angka kemiskinan hingga mendekati nol. Di antara program tersebut, pendidikan gratis menjadi salah satu pilar terkuat.
Mulai 2025, Pemprov Kaltim akan memberlakukan pendidikan gratis untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB, bahkan hingga perguruan tinggi jenjang S1, S2, dan S3 di wilayah Kaltim. Pemerintah kabupaten/kota juga diwajibkan menyelenggarakan pendidikan gratis dari jenjang PAUD hingga SMP.
"Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena alasan biaya. Pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan," pungkas Mispoyo.