Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kodam XII/TPR Pastikan TNI yang Meninggal di Markas Bukan karena Disiksa

IMG_3657.jpeg
Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael. (IDN Times/istimewa).

Pontianak, IDN Times - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael memberikan klarifikasi terkait seorang prajurit TNI yang ditemukan tewas tergantung di Markas Yonif TP 882 Hulubalang, pada Jumat (12/12/2025) lalu.

Jamalulael menegaskan bahwa tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada prajurit TNI yang ditemukan meninggal dunia diduga gantung diri tersebut.

Mayjen TNI Jamalulael menjelaskan, sesaat setelah menerima laporan kejadian, dirinya langsung mendatangi lokasi dan memerintahkan agar tempat kejadian perkara tidak diganggu sebelum proses pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur.

“Pada saat kejadian, saya perintahkan tidak diganggu terlebih dahulu. Jenazah diturunkan dengan prosedur yang benar, kemudian kami menunggu keluarga datang. Jenazah dimandikan dalam kondisi terbuka dan disaksikan langsung oleh keluarga,” kata Pangdam, Kamis (18/12/2025).

Penafian: artikel ini memuat informasi tentang bunuh diri. Pembaca diharapkan lebih bijak.

1. Keluarga tolak autopsi

Ilustrasi gantung diri. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi gantung diri. (IDN Times/Mia Amalia)

Sebelum jenazah dimasukkan ke peti, kata Jamalulael keluarga diberikan kesempatan penuh untuk melihat kondisi fisik korban secara langsung. Dari hasil pemeriksaan visual bersama tim dokter TNI, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Pada saat dimandikan, keluarga melihat sendiri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali. Tim dokter juga memastikan hal tersebut,” tuturnya.

Pangdam menuturkan, pihak Kodam sebenarnya mengusulkan dilakukan autopsi sesuai permintaan Mabes TNI untuk memastikan penyebab kematian secara medis dan administratif. Namun, keluarga menolak dilakukan autopsi.

“Kami sudah meminta autopsi agar data benar-benar valid. Tapi hak prerogatif ada di keluarga. Keluarga tidak menghendaki autopsi karena mereka sudah yakin tidak ada tanda kekerasan,” jelasnya.

2. Soal rumah korban dijaga oknum TNI

IMG_3658.jpeg
Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael. (IDN Times/istimewa).

Sedangkan surat penolakan autopsi yang ditulis tangan oleh pihak keluarga, Pangdam menegaskan hal tersebut sah secara hukum.

“Itu bukan surat autopsi, tapi surat penolakan. Ditulis tangan tidak masalah, yang penting pernyataan resmi dari keluarga. Itu sah,” paparnya.

Menanggapi isu adanya dugaan oknum TNI berpakaian sipil yang menjaga rumah almarhum di kampung, Pangdam mengaku belum menerima informasi tersebut.

“Saya sendiri belum dengar. Kalau berpakaian sipil, sulit memastikan itu oknum TNI atau bukan. Saya belum mendapat laporan terkait hal itu,” ujarnya.

Sementara itu, Wadan Yonif TP 882 Hulubalang, Kapten Inf Fredy Prantino, menjelaskan kronologi awal kejadian. Ia mengatakan laporan pertama diterima pada Jumat pagi dari salah satu perwira yang menemukan almarhum dalam kondisi tergantung di kamar mandi.

“Mendapat laporan itu, saya bersama Komandan Batalyon langsung menuju lokasi dan memastikan kondisi almarhum. Ditemukan tali di leher dan almarhum dalam posisi tergantung,” ungkapnya.

3. Bantah adanya kekerasan pada korban

Ilustrasi gantung diri. (IDN Times)
Ilustrasi gantung diri. (IDN Times)

Fredy menuturkan langkah pertama yang dilakukan yakni melaksanakan laporan cepat kepada atasan langsung, yakni Komandan Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa. Lokasi kejadian kemudian diamankan ketat hingga aparat berwenang tiba.

“Tidak ada satu pun yang masuk ke TKP sampai Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura dan tim medis dari Rumkit Kartika Husada datang,” ucapnya.

Dia menegaskan, berdasarkan kondisi satuan dan struktur komando, dugaan adanya kekerasan sangat tidak mungkin terjadi.

“Di batalyon ini seluruh bintara satu leting. Almarhum adalah seorang komandan regu. Jumlah bintara ada 114 orang, tamtama 507 orang. Sangat tidak mungkin terjadi kekerasan,” tegasnya.

Fredy bilang, Komandan Batalyon turut mendampingi proses pemulangan jenazah hingga pemakaman di Kabupaten Sekadau.

“Kami mendampingi sampai almarhum dimakamkan dengan tenang bersama keluarga,” jelasnya.

Kodam XII/Tanjungpura memastikan seluruh proses penanganan dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai prosedur, serta mengimbau masyarakat tidak terpengaruh informasi yang belum terverifikasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Punya Kisah Hidup Berbeda, Tiga Orangutan Kalimantan Dilepasliarkan

18 Des 2025, 18:19 WIBNews