- Pilot: Kapten Haryanto
- Engineer: Hendra
Kronologi dan Kondisi Penumpang Helikopter Jatuh di Pegunungan Kalsel

- Helikopter ditemukan berhamburan terbakar setelah tiga hari pencarian
- Satu korban dievakuasi, sementara korban lain masih di dalam badan helikopter
- Delapan penumpang tiga di antaranya warga negara asing
Banjarbaru, IDN Times - Basarnas memperkirakan penumpang dan awak helikopter BK117-D3 PK-RGH milik PT Eastindo Air berjumlah delapan orang semuanya meninggal dunia.
Helikopter tersebut dinyatakan hilang kontak pada Senin, 1 September 2025, di kawasan pegunungan Meratus, wilayah Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah jatuhnya helikopter. Atas nama Basarnas, saya mengucapkan belasungkawa kepada seluruh korban," ujar Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Yudhi Bramantyo, dalam konferensi pers di Lanud Sjamsudin Noor, di Banjarbaru, Rabu (3/9/2025) malam.
1. Tiga hari pencarian, helikopter ditemukan berhamburan terbakar

Meski dengan kondisi cuaca hujan, di tengah hutan dengan vegetasi rapat, Tim SAR gabungan berhasil menemukan bangkai ekor pesawat pada hari ketiga pencarian, Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 14.45 WITA.
Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, mengatakan helikopter tersebut ditemukan di titik koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik yang sebelumnya diperkirakan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Setelah kita telusuri, akhirnya tim SRU Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter," papar Yudhi Bramantyo.
2. Kondisi penumpang helikopter: satu orang sudah dievakuasi

Satu jam lebih usai menemukan serpihan bangkai helikopter, baru pukul 15.53 WITA tim menemukan satu korban yang berjarak sekitar 100 meter dari badan pesawat.
"Korban telah dilakukan proses body packing dan siap dievakuasi ke Posko Lapangan," ucap Yudhi Bramantyo, tidak menyebut rinci korban atas nama siapa yang ditemukan.
Menurutnya, berdasarkan pengamatan awal, masih terdapat korban lain di dalam badan helikopter. Meski belum dapat memastikan jumlah korban tewas, Yudhi bilang pengamatan di lapangan semuanya meninggal dunia.
"Karena kondisi helikopter terbakar, diperlukan proses pembongkaran badan pesawat untuk memastikan keseluruhan korban di dalamnya. Namun kondisi cuaca tidak mendukung, dan hari juga sudah gelap," kata Yudhi.
Kondisi di lapangan lokasi titik pesawat jatuh tidak ada sinyal, sehingga petugas tidak dapat menyampaikan laporan ke posko secara real time.
Yudhi Bramantyo memastikan saat ini seluruh unsur SRU darat diarahkan oleh On Scene Commander (OSC) menuju lokasi penemuan untuk memperkuat proses evakuasi.
Diperkirakan seluruh korban sudah dapat dievakuasi dan dibawa pada besok Kamis (4/9/2025). "Perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan secara berkala melalui siaran pers resmi," kata Bramantyo.
3. Daftar nama penumpang dan awak helikopter

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, menyebutkan bahwa helikopter tersebut ditumpangi oleh delapan orang, yang terdiri dari dua kru dan enam penumpang.
Helikopter itu lepas landas dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, Kalimantan Selatan pukul 08.46 WITA menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Seharusnya, tiba sekitar pukul 10.15 WITA, namun komunikasi dengan AirNav terputus pada pukul 08.54 WITA.
Berikut adalah daftar penumpang dan awak helikopter:
Penumpang:
- Mark Werren (Amerika)
- Santha Kumar (India)
- Claudine Quito (Brazil)
- Yudi Febrian
- Andys Rissa Pasulu
- Iboy Irfan Rosa