Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mentan Sebut Gajinya Kalah dari Pendapatan Petani di PPU, Benarkah?

Mentan RI, Andi Amran Sulaiman berdialog dengan salah satu petani di desa Gunung Intan Babulu PPU (IDN Times/Ervan)
Mentan RI, Andi Amran Sulaiman berdialog dengan salah satu petani di desa Gunung Intan Babulu PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Penghasilan petani di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) dalam satu bulan panen, mampu mengalahkan gaji Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI).

Hal ini diungkapkan, Mentan RI, Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka pencanangan gerakan modernisasi pertanian menuju swasembada pangan di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, PPU, Jumat (9/5/2025).  

“Saya sangat mengapresiasi petani milenial di Desa Gunung Intan, karena dalam satu bulan dapat penghasilan sebesar Rp24 juta, ini mengalahkan gaji menteri pertanian," ungkap Andi Amran. 

1. Swasembada pangan dalam waktu yang singkat

Mentan RI, Andi Amran Sulaiman (IDN Times/Ervan)
Mentan RI, Andi Amran Sulaiman (IDN Times/Ervan)

Ia menerangkan, inilah harapan pemerintah, sesuai arahan presiden RI melihat keseriusan dan semangat petani di Desa Gunung Intan, Babulu ini, maka akan menjadi swasembada pangan dalam waktu yang singkat.

"Bila generasi milenial ini bergerak dan bekerja dengan bersungguh-sungguh, sektor perekonomian melalui pertanian akan mengalami kejayaan," tegasnya.

Ia mengungkapkan, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan), benih padi, benih jagung dan sarana produksi pertanian (Saprodi) lainnya senilai Rp149 miliar untuk petani di Kaltim. Bantuan tersebut untuk mendukung percepatan swasembada pangan di Kaltim. 

Provinsi Kaltim memiliki lahan pertanian seluas 46 ribu hektare lebih. Lahan pertanian seluas ini sebenarnya bisa membawa Kaltim mencapai swasembada pangan dengan catatan mampu memproduksi minimal tujuh ton per hektare. 

"Lahan 46 ribu Ha lebih itu, kalau produktif dua sampai tiga kali setahun dan mampu menghasilkan tujuh ton per hektar per musim, sudah dapat mewujudkan swasembada pangan,” tuturnya. 

2. Wujud keseriusan dukung Astacita

Mentan RI, Andi Amran Sulaiman berdialog Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Bupati PPU Mudyat Noor (IDN Times/Ervan)
Mentan RI, Andi Amran Sulaiman berdialog Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Bupati PPU Mudyat Noor (IDN Times/Ervan)

Sementara itu Bupati PPU, Mudyat Noor dalam sambuatnya ketika mendampingi Mentan menyampaikan terima kasih serta rasa syukur diselenggarakannya kegiatan modernisasi pertanian bagi Brigade Pangan. Ini dianggap sebagai generasi muda motor penggerak pertanian di Kabupaten PPU. 

Mudyat juga menambahkan, atas nama Pemerintah PPU ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tingginya kepada Mentan, karena sudah sangat diperhatikan melalui alokasi bantuan. Seperti bantuan optimasi lahan pertanian seluas 5.896 ha, dengan tujuan untuk meningkatkan indek pertanaman (IP) dari 167 menjadi IP 250.

Lalu bantuan alsintan sebagai sarana modernisasi pertanian bagi 29 Brigade Pangan, serta kebijakan serap gabah bagi petani oleh Bulog dengan  harga Rp 6.500 per kilogram, dan telah berjalan dengan baik, sehingga Bulog bisa menyerap gabah petani sebanyak 4.473.394 kilogram dari 1.122 petani.

“Pemerintah PPU melalui Dinas terkait, akan selalu siap membantu para petani ataupun kelompok tani dalam mengembangkan sektor pertanian serta meningkatkan produktivitas lahan di PPU, sehingga menjadi pemicu semangat para petani," tutup Mudyat.

3. Jadikan Kaltim sebagi lumbung pangan

Seorang petani Gunung Intan PPU mencoba salah satu alsintan bantuan Kementan RI (IDN Times/Ervan)
Seorang petani Gunung Intan PPU mencoba salah satu alsintan bantuan Kementan RI (IDN Times/Ervan)

Pada kesempatan itu, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim, menjadikan Benua Etam sebagai kawasan lumbung pangan. Ia pun mengajak semua pihak bersama-sama menjadikan Kaltim tidak hanya kuat dari sektor energi, tetapi juga kuat sektor pangan. 

Ia mendorong, semua kepala daerah kabupaten dan kota se-Kaltim dimana wilayahnya memiliki lahan pertanian produktif, agar menerbitkan regulasi untuk membentengi lahan pangan berkelanjutan. Kabupaten serta kota harus memiliki Peraturan Daerah (Perda) terkait larangan alih fungsi lahan pertanian.

“Kabupaten PPU ini merupakan salah satu lumbung padi di Kaltim. Karena itu, saya berharap Bupati PPU segera merancang regulasi pelarangan alih fungsi lahan pertanian di wilayahnya,” pungkasnya.

Usai kegiatan Mentan didampingi Bupati PP, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji serta sejumlah pejabat menyerahkan bantuan alsintan dan benih secara simbolis kepada petani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Ervan Masbanjar
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us