Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sanitasi Jadi Prioritas, Kaltim Siapkan Rp200 Miliar untuk Daerah

Kepala DPUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, memaparkan bahwa capaian sanitasi di Kaltim terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. (Dok. Pemprov Kaltim)
Kepala DPUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, memaparkan bahwa capaian sanitasi di Kaltim terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. (Dok. Pemprov Kaltim)
Intinya sih...
  • Capaian sanitasi naik dari 74% menjadi 84% dalam tiga tahun terakhir di Kaltim.
  • Pembangunan sanitasi bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga edukasi masyarakat.
  • Pemprov Kaltim siapkan Rp200 miliar untuk percepatan capaian sanitasi layak di seluruh wilayah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Samarinda, IDN Times – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar Kick-Off Meeting Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 2025 di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (3/6/2025). Ini sebagai upaya mengejar target 100 persen akses sanitasi layak.

Kick-off ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum penting menegaskan bahwa isu sanitasi bukan tanggung jawab satu pihak saja. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim, Rahmad Hidayat, menyebut keberhasilan sanitasi harus dibangun dari kerja sama semua lini pemerintahan dan lintas sektor.

“Sanitasi bukan urusan satu pihak saja. Kita butuh sinergi semua pihak agar program-program perbaikan sanitasi bisa benar-benar direalisasikan di lapangan,” ujarnya.

1. Capaian naik, tapi target belum tercapai

Ilustrasi pengelolaan limbah. (Dok. iStcok/onuma inthapong)
Ilustrasi pengelolaan limbah. (Dok. iStcok/onuma inthapong)

Kepala DPUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, memaparkan bahwa capaian sanitasi di Kaltim terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Persentasenya naik dari 74 persen menjadi 84 persen.

“Masih ada 16 persen masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi layak. Yang mengejutkan, tidak semuanya berasal dari kelompok miskin. Ini menunjukkan bahwa masalah sanitasi juga berkaitan dengan kesadaran,” jelasnya.
Menurut pria yang akrab disapa Nanda itu, pembangunan sanitasi tak melulu soal infrastruktur. Edukasi masyarakat justru menjadi fondasi utama.

“Cara paling murah membangun sanitasi adalah dengan menumbuhkan kesadaran,” tambahnya.

2. Sanitasi proyek krusial

Ilustrasi anggaran. (Dok. iStock/baona)
Ilustrasi anggaran. (Dok. iStock/baona)

Dalam paparannya, Nanda juga menyoroti kurangnya prioritas dari sejumlah kepala daerah terhadap sanitasi. Padahal, buruknya sanitasi sangat berdampak pada kemiskinan dan stunting.

“Sanitasi bukan proyek ‘glamor’ seperti jalan atau gedung, tapi sangat penting untuk kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.

Guna mempercepat capaian sanitasi layak di seluruh wilayah, Pemprov Kaltim menyiapkan dana Rp200 miliar melalui skema bantuan keuangan (bankeu) ke kabupaten/kota. Targetnya, dalam 2–3 tahun ke depan, seluruh wilayah Kaltim sudah memiliki akses sanitasi 100 persen.

“Ujung tombaknya ada di kabupaten/kota. Kita bantu dari provinsi, tapi realisasi harus muncul dari daerah. Ini bukan pekerjaan instan, tapi mari kita jalankan pelan-pelan, konsisten, dan penuh kesadaran,” kata Nanda.

3. Sinergi lintas sektor jadi kunci

ilustrasi kolaborasi (pexels.com/Diva Plavalaguna)
ilustrasi kolaborasi (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Acara juga diisi pemaparan dari sejumlah narasumber kunci. Ibnu Abbas dari Bappeda Kaltim membahas pentingnya integrasi sanitasi dalam RPJMD 2025–2029. Aulia Karlina dari DPUPR memaparkan paradigma baru pengelolaan sanitasi air limbah domestik. Sementara Rina Julianti dari DLH Kaltim mengulas target pengelolaan sampah di tingkat nasional maupun daerah.

Seluruh narasumber sepakat, keberhasilan sanitasi tak bisa dipisahkan dari kolaborasi lintas sektor.

Kick-Off PPSP 2025 ini disebut Nanda menandai komitmen bersama untuk memperkuat pembangunan sanitasi yang bukan hanya soal toilet bersih, tapi juga soal martabat, kesehatan, dan masa depan generasi Kaltim.

Share
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us