Panen Raya di Bengkayang, Prabowo Tegaskan Indonesia Setop Impor Jagung Mulai 2026

- Prabowo menegaskan Indonesia berhenti impor jagung pada 2026, hasil sinergi antara elemen bangsa.
- Produksi jagung mencapai 9 juta ton, meningkat 48% dari tahun sebelumnya, bukan kebetulan melainkan hasil kerja keras.
- Apresiasi peran Polri dalam program kedaulatan pangan nasional, pentingnya semangat swasembada di seluruh provinsi.
Pontianak, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mertandang ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Kamis (5/6/2025). Kunjungannya tersebut dalam rangka menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II dan Pelepasan Ekspor Jagung.
“Saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia yang hebat, pertanian dan Kapolri,” ungkap Prabowo.
1. Prabowo tegaskan Indonesia berhenti impor jagung pada 2026

Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan berhenti mengimpor jagung pada tahun 2026. Dia menyatakan bahwa target ini bukan hanya ambisi politik, melainkan hasil kerja nyata dari sinergi antara berbagai elemen bangsa, termasuk Polri, TNI, Kementerian Pertanian, dan kelompok-kelompok koperasi rakyat.
“Bahwa tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi jagung. Terima kasih,” terang Prabowo di hadapan peserta panen raya.
2. Produksi jagung capai 9 juta ton

Prabowo menyoroti keberhasilan peningkatan produksi jagung yang signifikan. Kuartal pertama tahun ini, Indonesia mencatatkan produksi hampir 9 juta ton, meningkat sekitar 48 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Prabowo, pencapaian ini bukan hasil kebetulan, tetapi buah dari kerja keras, keringat, dan kolaborasi lintas sektor.
“Keberhasilan tidak jatuh dari langit. Keberhasilan adalah hasil dari keringat, pikiran, tenaga, dan hati yang bersih,” papar Prabowo.
3. Apresiasi peran Polri

Pada kesempatan ini, Presiden juga mengapresiasi peran aktif Polri yang kini tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi turut serta dalam program kedaulatan pangan nasional.
“Polisi Indonesia harus menjadi polisi rakyat, sama seperti TNI adalah tentara rakyat,” tuturnya.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya semangat swasembada di seluruh provinsi, bukan hanya secara nasional.
“Indonesia tidak boleh hanya swasembada pangan. Setiap pulau, setiap provinsi harus bisa berdiri sendiri,” ucapnya.
Prabowo optimistis bahwa Indonesia bukan hanya akan swasembada, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini harus disertai kerendahan hati dan semangat memberi solusi bagi bangsa lain.