PPU Tingkatkan Layanan Kepemudaan dalam Pengurangan Emisi

Penajam, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, akan mengidentifikasi layanan yang dibutuhkan para pemuda di daerah tersebut untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan.
Langkah ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati PPU, Zainal Arifin, usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di halaman Kantor Bupati PPU, Senin (28/10/2024).
“Pemerintah daerah akan mulai mengidentifikasi pelayanan kepemudaan yang dibutuhkan di Kabupaten PPU,” ujar Zainal Arifin.
1. Meningkatkan IPP di kabupaten PPU

Zainal menambahkan, sejalan dengan arahan Menteri Pemuda dan Olahraga, peringatan Sumpah Pemuda kali ini difokuskan untuk meningkatkan pelayanan kepemudaan. Pemerintah akan melihat kebutuhan dan kompetensi pemuda untuk menyesuaikan sarana dan prasarana yang tersedia.
Lebih lanjut, Zainal menyampaikan bahwa Pemkab PPU akan merancang program yang mendukung keterlibatan pemuda, khususnya dalam peningkatan Indeks Pelayanan Pemuda (IPP) di daerah. Fokus utamanya adalah mendorong peran pemuda dalam pembangunan berbasis pengurangan emisi karbon.
"Sejalan dengan target pemerintah pusat, Pemkab PPU akan mengajak pemuda untuk terlibat dalam upaya pengurangan emisi karbon, termasuk melalui ekosistem motor listrik di PPU," jelasnya.
2. Dorong pembangunan berbasiskan pengurangan emisi karbon

Sebagai langkah awal, Pemkab PPU berencana mendirikan bengkel konversi motor listrik dan melatih pemuda untuk mengubah motor konvensional menjadi motor listrik. Selain itu, akan dibentuk komunitas motor listrik untuk mendukung inisiatif ini.
“Diharapkan, keterlibatan pemuda dalam program ini dapat mendukung target nasional dan internasional dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya pengurangan emisi karbon,” ungkap Zainal.
3. Dukung target-target nasional maupun dunia

Zainal juga menyebut bahwa pemerintah daerah akan menyesuaikan program kepemudaan dengan karakteristik tiap generasi, mulai dari generasi milenial, generasi Z, hingga generasi Alpha.
“Setiap generasi memiliki karakteristik unik, sehingga perlu pendekatan khusus agar mereka bisa berperan aktif dalam pembangunan, baik sebagai subjek maupun objek,” pungkas Zainal.