Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Program Makan Bergizi Diperluas di Dua Kecamatan Samarinda, Gratis Setiap Hari!

MBG di SDN Jati 05 Pagi Pulogadung, Jakarta (Sumber: https://www.presidenri.go.id) (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Ilustrasi MBG di SDN Jati 05 Pagi Pulogadung, Jakarta (Sumber: https://www.presidenri.go.id) (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Kota Samarinda kembali melanjutkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahap kedua. Setelah sebelumnya menyasar Kecamatan Samarinda Utara, kini program tersebut diperluas ke dua kecamatan baru, yakni Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir.

Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda Seberang, Tantiya Dewi Harianto, mengatakan bahwa distribusi perdana di wilayahnya dimulai hari ini, Selasa (10/6/2025), dengan menyasar 11 sekolah.

“Sebanyak 1.070 siswa menjadi penerima manfaat hari ini, terdiri dari enam TK, dua SD, dan satu SMP. Jumlahnya bisa berubah karena sedang masa libur dan penerimaan siswa baru,” ujar Tantiya di Samarinda.

1. Menu bergizi dan variatif

SPPG Tambolaka ini kita memanfaatkan petani lokal, peternak, dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk program MBG. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)
SPPG Tambolaka ini kita memanfaatkan petani lokal, peternak, dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk program MBG. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Setiap paket makanan MBG dihargai Rp15.000 sesuai petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional. Menu yang disajikan berganti setiap hari dalam sistem 10 siklus menu. Hari ini, siswa menerima nasi putih, sayur sop, telur orak-arik daun bawang, buah semangka, dan susu.

Distribusi dilakukan setiap hari kerja, dari Senin hingga Jumat, dengan menggunakan dua unit kendaraan operasional. Data lama menunjukkan SPPG Samarinda Seberang melayani hingga 3.484 siswa, namun angka ini masih akan disesuaikan.

“Kami menargetkan bisa menjangkau 3.000 hingga 3.500 siswa dengan jarak tempuh maksimal 30 menit dari dapur ke sekolah,” jelas Tantiya.

2. Melibatkan relawan dari masyarakat

Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Serangan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Serangan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dalam pelaksanaannya, setiap dapur MBG dikelola oleh tiga tenaga dari Badan Gizi Nasional, yakni kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan. Mereka dibantu oleh 25 relawan dari warga sekitar yang bertugas memasak dan mendistribusikan makanan.

“Jumlah relawan juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan karena penerima manfaat terus berubah,” tambahnya.

3. Sekolah memberikan respons positif

Makanan MBG di salah satu sekolah di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga berbau busuk, Jumat (23/5/2025)/Istimewa
Ilustrasi makanan MBG di salah satu sekolah di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga berbau busuk, Jumat (23/5/2025)/Istimewa

Wakil Kepala Kurikulum SMP Muhammadiyah 4 Samarinda, Ratna, menyambut positif program ini. Ia menyebut MBG sangat membantu siswa, terutama dalam pemenuhan gizi harian.

“Anak-anak jadi tidak perlu jajan sembarangan, mereka mendapat makanan sehat lengkap dengan buah dan susu,” kata Ratna. Sekitar 80 siswa di sekolahnya menjadi penerima manfaat MBG.

Ia berharap program ini terus dilanjutkan dan cakupannya diperluas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us