Satgas Pangan Sidak Dua Pasar di PPU, Harga Beras Mulai Turun
- Satgas Pangan Polres PPU kembali melakukan sidak di Pasar Induk Penajam dan Pasar Petung.
- Peninjauan dilakukan untuk memantau HET beras premium, medium, dan SPHP serta memberikan himbauan kepada pedagang.
- Polres PPU akan terus hadir mengawal kebijakan pemerintah di bidang pangan dengan sinergi antara aparat penegak hukum dan instansi terkait.
Penajam, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan target para pedagang yang melakukan kegiatan usaha penjualan beras di Pasar Induk Penajam dan Pasar Petung.
Sidak kali ini untuk mengetahui situasi terakhir aktivitas penjualan beras di dua pasar tersebut, pasalnya dalam kegiatan serupa sebelumnya petugas mendapati sejumlah pedagang menjual beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Tim Satgas Pangan Polres PPU langsung dikerahkan dengan sasaran Pasar Induk Penajam di Kelurahan Nenang dan Pasar Petung keduanya beraada di Kecamatan Penajam, guna melakukan pemantauan terhadap HET beras premium, medium, dan beras SPHP atau kepanjangan dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan,” ujar Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Andreas Alek Danantara melalui Kasat Reskrim AKP Dian Kusnawan, Jumat (14/11/2025).
1. Masih ditemukan pedagang jual beras di atas HET
Ia menuturkan, tim langsung melakukan sidak di dua pasar tradisional tersebut mereka melakukan wawancara guna menanyakan harga lalu dan mencatat setiap detail informasi yang didapatkan.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya Polres PPU dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok dan memastikan ketersediaan pangan tetap aman menjelang akhir tahun,” sebutnya.
Dian mengungkapkan, dari hasil pemantauan di lapangan, harga beras di tingkat pengecer mulai menunjukkan penurunan. Meski masih ada beberapa pedagang yang menjual di atas HET, selisihnya tidak lebih dari 5 persen.
Menurutnya, harga di atas HET itu karena sebagian pedagang masih memiliki stok lama, sehingga mereka menjual menyesuaikan dengan biaya transportasi dari daerah produsen seperti Jawa dan Sulawesi, sehingga itu mempengaruhi harga di tingkat lokal.
“Kami menemukan beberapa harga masih sedikit di atas HET, tapi tidak signifikan. Kami beri himbauan dan pembinaan agar pedagang tetap mengikuti aturan pemerintah,” tegasnya.
2. Tim mengecek lima pedagang dan dua distributor utama
Dalam kegiatan tersebut, tim juga melakukan pengecekan kepada lima pedagang eceran dan dua distributor utama di dua pasar tersebut. Selain memantau harga, petugas juga mengingatkan agar pedagang melapor jika menemukan distributor yang menjual beras di atas harga yang ditetapkan pemerintah.
“Kehadiran Satgas Pangan ini, merupakan bentuk nyata peran Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi di masyarakat. Kami dari Polres PPU akan terus hadir mengawal kebijakan pemerintah di bidang pangan.
Pihaknya, ingin memastikan masyarakat mendapatkan harga yang wajar dan pasokan tetap aman. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara aparat penegak hukum dan instansi terkait di PPU seperti Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas KUKM Perindag, agar kebijakan pengendalian harga dapat berjalan efektif.
Ditambahkannya, Polres PPU memastikan kegiatan seperti ini akan dilakukan secara berkala. Selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri juga ingin hadir sebagai pelindung dan pengayom dalam sektor ekonomi, terutama di tengah tantangan fluktuasi harga bahan pokok.
3. Ingin membangun kepercayaan masyarakat kepada polisi
"Kami ingin membangun kepercayaan masyarakat bahwa polisi bukan hanya menegakkan hukum, tapi juga hadir di tengah kehidupan mereka memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau,” kata Dian.
Anto salah seorang pedagang di Petung mengaku, langkah sigap Satgas Pangan Polres PPU mendapat sambutan positif dari para pedagang. karena pihaknya menilai kegiatan ini bukan hanya sekadar sidak, tetapi juga bentuk pendampingan dan edukasi langsung dari aparat.
“Kalau harga di pasar bisa dijaga tetap stabil, pembeli tidak takut datang, dan kami pun tenang berdagang,” pungkasnya.
