Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Singkawang Darurat DBD, Angka Kasus Tembus 236

Ilustrasi nyamuk DBD.
Ilustrasi nyamuk DBD. (Pexels.com/Pixabay)

Singkawang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Achmad Hardin, mengungkapkan bahwa Singkawang mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Kalimantan Barat sepanjang 2025.

“Hingga akhir November, terdapat 236 kasus DBD dan satu di antaranya meninggal dunia,” ujarnya diberitakan Antara di Singkawang, Minggu (30/11/2025).

1. Lonjakan kasus sudah terjadi bulan Oktober 2025

Ilustrasi nyamuk DBD.
ilustrasi DBD (IDN Times/Yudi)

Menurutnya, lonjakan kasus mulai terlihat sejak Oktober 2025. Kondisi ini menempatkan Singkawang di posisi pertama sebagai daerah dengan kasus DBD terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lain di Kalbar.

Achmad menjelaskan, peningkatan kasus dipicu perubahan cuaca dari panas ke musim hujan yang mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Faktor kebersihan lingkungan yang kurang terjaga juga turut memengaruhi tingginya kasus.

Pemkot Singkawang, kata dia, telah melakukan berbagai upaya pemberantasan sarang nyamuk, termasuk inspeksi jentik berkala melalui puskesmas. Namun, ia menegaskan penanganan DBD tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

“DBD sulit dikendalikan tanpa kepedulian masyarakat. Kuncinya menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk, terutama di tempat penampungan air,” katanya.

2. Penanganan penyebaran DBD di Singkawang

Ilustrasi pencegahan DBD (Dok. Istimewa)
Ilustrasi pencegahan DBD (Dok. Istimewa)

Ia mengimbau warga menutup rapat setiap wadah air atau menaburkan bubuk abate untuk memutus siklus pertumbuhan nyamuk sejak fase telur. Achmad juga meluruskan anggapan bahwa fogging merupakan solusi utama.

“Yang harus dibasmi adalah telurnya. Telur nyamuk bisa bertahan berbulan-bulan. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa yang usia hidupnya sekitar 10 hari,” jelasnya.

Jika fogging dilakukan, lanjutnya, seluruh rumah dalam radius 100 meter harus mendapat perlakuan serentak agar nyamuk tidak berpindah ke lokasi lain.

3. Peningkatan kebersihan dalam penanganan kasus DBD

ilustrasi fogging untuk pembasmian nyamuk DBD (unsplash.com/Refat Ul Islam)
ilustrasi fogging untuk pembasmian nyamuk DBD (unsplash.com/Refat Ul Islam)

Ia juga mengingatkan sekolah untuk meningkatkan kebersihan lingkungan karena banyak kasus DBD menimpa pelajar. Nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit pada siang hari, bertepatan dengan jam belajar.

“Sekolah harus menjadi perhatian. Pemberantasan sarang nyamuk wajib dilakukan di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Achmad mengajak masyarakat bergotong royong melakukan pemberantasan sarang nyamuk agar kasus DBD di Singkawang dapat ditekan dalam waktu dekat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Tambang di Kalimantan Kebablasan, Kelompok Sipil Mendesak Moratorium

01 Des 2025, 13:00 WIBNews