Stunting di Mahulu 13,7 Persen, Bupati: Kalau Bisa, Hilang Total

Mahulu, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, mengintensifkan peran kader posyandu, kader pembangunan masyarakat (KPM), serta anggota PKK dari tingkat kampung hingga kabupaten untuk menekan angka stunting yang saat ini berada di angka 13,7 persen.
Bupati Mahulu Angela Idang Belawan menegaskan komitmennya untuk terus menurunkan prevalensi stunting di daerah tersebut.
"Saya ingin stunting di Mahulu terus menurun, bahkan kalau bisa hilang sama sekali. Melalui ibu-ibu PKK, kader posyandu, KPM, dan dukungan para petinggi kampung, saya yakin kita bisa mewujudkannya," ujarnya diberitakan Antara di Ujoh Bilang, Senin (8/12/2025).
1. Edukasi dan pemenuhan gizi

Pemkab Mahulu meminta tiga lembaga tersebut untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat, terutama keluarga dengan bayi stunting atau berisiko stunting. Edukasi difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Pada masa kehamilan, ibu diimbau mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar janin mendapat asupan nutrisi cukup. Setelah bayi lahir, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dilanjutkan dengan MPASI yang tepat hingga usia dua tahun dinilai penting untuk mencegah stunting.
2. Percepatan penurunan stunting

Sebagai upaya memperkuat peran kader, Pemkab Mahulu telah menggelar berbagai pelatihan, termasuk kegiatan Penguatan Kapasitas PKK, Kader Posyandu, dan KPM yang berlangsung pada Jumat (5/12/2025). Pelatihan ini difasilitasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mahulu dengan tema “Bersama PKK, Posyandu, dan KPM Mencegah Stunting dan Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu.”
"Pemkab Mahulu berkomitmen kuat mempercepat penurunan stunting melalui penguatan peran PKK, posyandu, dan KPM karena mereka adalah ujung tombak pelayanan di setiap kampung," tegas Angela.
3. Perbaikan gizi anak di Mahulu

Angela juga mendorong Dasa Wisma ikut berperan dalam perbaikan gizi keluarga sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menilai pekarangan rumah bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis sayuran hingga budidaya perikanan kecil yang dapat mendukung ketahanan pangan keluarga.
Dengan langkah kolaboratif dan penguatan peran kader di lapangan, Pemkab Mahulu berharap upaya penurunan stunting dapat berjalan lebih cepat dan efektif.


















