Tabrakan Tugboat dan Tongkang di Sungai Mahakam, Satu ABK Masih Hilang

Kutai Kartanegara, IDN Times - Upaya Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap satu orang korban hilang dalam insiden kecelakaan kapal di Perairan Pulau Yupa, Sungai Mahakam, Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, belum membuahkan hasil.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita mengatakan, hingga Sabtu (12/4/2025) sore, pukul 17.30 WITA, korban Ishaq Susilo belum berhasil ditemukan.
"Operasi kemudian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali esok hari, Minggu, 13 April 2025 pukul 07.00 WITA," ujar Endrow.
1. Kronologis hilangnya Ishaq Susilo

Diberitakan sebelumnya, sebuah insiden kecelakaan kapal terjadi di Perairan Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Pulau Yupa, Desa Embalut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Kamis siang (10/4) pukul 12.30 WITA. Kecelakaan ini melibatkan kapal tugboat (TB) Gunung Sari K8 dan tongkang Robi 80.
Endrow Sasmita, mengungkapkan bahwa tongkang Robi 80 menabrak tugboat Gunung Sari K8 saat sedang melintas di sungai. Akibat tabrakan tersebut, tiga anak buah kapal (ABK) tugboat terlempar ke sungai.
2. Dua ABK selamat

Endrow mengatakan, dua ABK atas nama Moh. Hendri dan Muh. Rizky Ramadhani berhasil menyelamatkan diri dalam insiden ini. "Namun satu orang lainnya, Ishaq Susilo (50), hingga kini masih dinyatakan hilang," ujar Endrow.
Laporan hilangnya Ishaq Susilo diterima oleh Kantor SAR Balikpapan pada Sabtu pagi (12/4) pukul 05.50 WITA dari Mita, anak kandung korban. Menanggapi laporan tersebut, tim rescue segera diberangkatkan ke lokasi kejadian pada pukul 06.10 WITA.
3. Upaya pencarian korban

Tim SAR gabungan ddibagi menjadi dua SRU dengan wilayah dan metode pencarian sebagai berikut ; SRU 1 melaksanakan penyisiran ke arah hilir sejauh 5 nautical mile dari LKP menggunakan Rubber Boat Basarnas dan Politelin Boat milik Damkarmatan Kukar. SRU 2 melakukan pencarian di sekitar LKP menggunakan Speed Boat PMK Sengkotek dan Long Boat milik keluarga korban.
"Kami masih terus berupaya maksimal. Namun area pencarian cukup luas dan terdapat beberapa kendala seperti arus sungai yang deras dan adanya potensi gangguan dari binatang buas, seperti buaya," ujar Endrow.