Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terancam Punah, Pesut Mahakam Dilindungi dari Lalu Lintas Batu Bara

Pesut Mahakam "Four" ditemukan mati pada 21 Februari 2024 di Desa Bukit Jering, Muara Kaman, Kukar. (Dok. Istimewa)
Pesut Mahakam "Four" ditemukan mati pada 21 Februari 2024 di Desa Bukit Jering, Muara Kaman, Kukar. (Dok. Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah meningkatkan upaya penyelamatan pesut mahakam (Orcaella brevirostris) yang kini berstatus kritis terancam punah. Salah satu langkah yang ditempuh adalah merancang kawasan konservasi yang bebas dari lalu lintas kapal pengangkut batu bara.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, populasi pesut Mahakam saat ini berada dalam kondisi genting. Berdasarkan data terbaru, hanya tersisa sekitar 64 ekor di Sungai Mahakam dan anak-anak sungainya, dengan dua kelahiran baru yang terpantau.

“Kita sedang mendesain bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menghentikan pengangkutan batu bara lewat anak sungai,” ujar Hanif diberitakan Antara di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

1. Ancaman bagi keberadaan pesut di Sungai Mahakam

Hanif Faisol
Menteri LH Hanif Faisol saat bersih-bersih Sungai Ciliwung di area hulu, sekitar Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Menurutnya, keberadaan kapal-kapal batu bara menjadi salah satu ancaman utama bagi kelangsungan hidup pesut Mahakam. Karena itu, pemerintah berencana melarang kapal tersebut melintasi anak sungai hingga kawasan Danau Kaskade Mahakam.

“Bukan pembatasan, tapi penutupan total. Stockpile di wilayah itu sebaiknya disalurkan lewat jalur darat ke sungai besar agar habitat pesut tetap terlindungi,” tegasnya.

2. Komitmen pemerintah dalam pelestarian pesut mahakam

Petugas memeriksa Pesut Mahakam "Pela" yang ditemukan mati di Kota Bangun pada 12 Juli 2024 kemarin. (Dok. istimewa)
Petugas memeriksa Pesut Mahakam "Pela" yang ditemukan mati di Kota Bangun pada 12 Juli 2024 kemarin. (Dok. istimewa)

Hanif menambahkan, pemerintah memandang serius ancaman terhadap mamalia air tawar endemik Kalimantan tersebut. Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup telah menunjuk empat tenaga ahli dari masyarakat lokal untuk fokus pada upaya pelindungan pesut.

3. Verifikasi lapangan tentang kondisi pesut mahakam

Petugas mengidentifikasi Pesut Mahakam yang ditemukan mati. (Dok. istimewa)
Petugas mengidentifikasi Pesut Mahakam yang ditemukan mati. (Dok. istimewa)

Selain itu, tim juga melakukan verifikasi lapangan untuk mengidentifikasi sumber pencemaran yang berpotensi mengancam populasi.

“Kami tidak mau berhenti pada wacana. Indikator keberhasilan kami jelas — jumlah populasi pesut harus meningkat,” tegas Hanif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Gubernur Muhidin Klarifikasi Dana Mengendap: Statmen Menkeu Terburu-buru

29 Okt 2025, 15:00 WIBNews