Waspada Penipuan Digital, Jangan Sembarang Buka Email dan Giveaway!

Pontianak, IDN Times - Penipuan digital saat ini masih marak terjadi. Ini menjadi perhatian serius bagi sejumlah sektor perbankan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar), salah satunya adalah Bank Kalbar.
Kepala Divisi Teknologi Informasi Bank Kalbar, Toni Darmawan, mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus phishing, scam, dan serangan siber yang kini semakin canggih dan sulit dikenali.
“Banyak kejadian penipuan digital yang menyasar nasabah perbankan,” kata Toni, Minggu (16/11/2025).
1. Modus yang sering terjadi phishing

Salah satu modus yang sering terjadi, kata Toni adalah phishing, pelaku berusaha mencuri data pribadi seperti nama, nomor KTP, atau rekening dengan mengirimkan email palsu atau mengarahkan korban ke situs berbahaya.
Toni menegaskan, kepada masyarakat harus lebih teliti sebelum untuk membuka pesan (link) atau email yang masuk.
“Kadang kita tidak tahu mana email yang benar dan mana yang palsu. Sebaiknya pastikan dulu siapa pengirimnya, jangan sembarangan klik tautan atau membuka file dari sumber yang tidak jelas,” ucapnya.
2. Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan

Toni menuturkan, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang telah diluncurkan sejak tahun 2022 merupakan payung hukum penting dalam melindungi masyarakat dari kebocoran data. Namun, kesadaran digital masyarakat juga harus ditingkatkan.
Lebih lanjut, Toni menjelaskan bahwa Bank Kalbar memiliki lebih dari 100 server yang dikelola secara berlapis di Pontianak, Jakarta, dan Surabaya untuk menjaga keamanan data nasabah.
“Server itu tidak hanya sekadar menyala, tapi kami bungkus dengan empat lapisan pengamanan. Karena di dunia digital, ancaman bisa datang kapan saja,” ungkapnya.
3. Ingatkan modus giveaway palsu di medsos

Selain tak sembarang terima pesan, Toni juga mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus giveaway palsu di media sosial.
“Biasanya pelaku meniru akun resmi, membuat tampilan seolah ada centang biru atau pengumuman undian. Padahal itu jebakan untuk mencuri data atau uang. jadi ekstra hati-hati kalau ada yang menawarkan hadiah atau handphone gratis,” papar Toni.
Untuk memperkuat perlindungan siber, Bank Kalbar telah membentuk unit khusus keamanan teknologi informasi yang bertugas memantau, menanggulangi, dan menyesuaikan kebijakan internal terhadap perkembangan ancaman digital terkini.
“Kami juga aktif bergabung dalam komunitas tim siber untuk mengetahui isu dan tren terbaru dalam dunia keamanan data. Kunci dari keamanan siber adalah kesadaran. Jangan biarkan dokumen pribadi terbuka, jangan asal membagikan informasi. Dunia digital penuh peluang, tapi juga penuh jebakan,” tukasnya.


















