Samarinda, IDN Times - Kepergian Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih, Thohari Aziz meninggalkan duka mendalam bagi PDI-Perjuangan. Pasalnya kader partai berlambang Banteng dengan moncong putih ini dikenal rendah hati.
“Beliau kader yang selalu menjalankan perintah partai. Gak neko-neko. Sifatnya membumi. Down to earth (rendah hati),” ujar Ananda Emira Moeis, Sekretaris DPD PDI-Perjuangan Kaltim saat dikonfirmsi pada Rabu (27/1/2021) malam.
Kepergian ketua DPC PDI-Perjuangan Balikpapan ini tentu bikin kaget banyak pihak. Ananda menerima kabar duka tersebut dari salah satu kader PDI-P di Balikpapan. Beberapa jam sebelumnya dirinya sempat berkomunikasi dengan Thohari Aziz.
“Kemarin malam (Selasa malam, 26 Januari 2021) kami masih sempat berkomunikasi karena kondisinya menurun. Doa bersama, tapi Tuhan berkata lain. Doa terbaik untuk beliau,” aku Ananda, sapaan karibnya.
Dia melanjutkan, semasa hidup, Thohari selalu terjun ke masyarakat. Mulai dari gotong royong atau kerja bakti. Dengan orangtua Ananda, Izedrik Emir Moeis, pun kenal dekat. Sewaktu Ananda sekolah di luar Kaltim juga sering ditengok oleh Thohari.
“Jadi beliau sahabat keluarga saya. Memang sudah kenal lama sebelum jadi anggota dewan,” imbuhnya.
Thohari sebelumnya merupakan wakil ketua DPRD Balikpapan. Pada pilkada 2020, politikus PDI Perjuangan tersebut maju sebagai calon wakil wali kota Balikpapan, mendampingi sang petahana Rahmad Masud sebagai calon wali kota. Sebagai calon tunggal yang didukung seluruh partai di DPRD Balikpapan kecuali Partai NasDem, keduanya keluar sebagai pemenang dengan keunggulan 61,7 persen atau 85.855 suara. Sedangkan kotak kosong sebagai lawannya mendapatkan 38,3 persen atau 53.362 suara.
“Beliau ini kader terbaik PDI-P, selalu menyapa masyarakat. Gak heran kalau beliau terpilih sebagai wakil wali kota Balikpapan,” pungkasnya.