Kelurahan Penajam Protes ketika Dibebani Biaya Pemakaman COVID-19
Harusnya pemakaman dilakukan Satgas Kabupaten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Sejumlah warga kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) memprotes kebijakan pemakaman korban COVID-19. Pemakaman para korban ini memang dibebankan pada pihak kelurahan masing-masing.
“Mungkin hanya di Kabupaten PPU saja proses pemakaman jenazah pasien COVID-19 diserahkan ke pemerintahan desa dan kelurahan, sementara daerah lain ditangani langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Sementara kelurahan sama sekali tidak memiliki anggaran untuk proses pemakaman itu,” ujar Syafar warga salah satu kelurahan di Kecamatan Penajam, Rabu (11/8/2021).
Baca Juga: Hore, Pelajar di Penajam Paser Utara akan Peroleh Kuota Internet
1. Gunakan dana pribadi dan para lurah sudah tidak sanggup lagi
Akibat tidak tersedianya anggaran, ungkapnya, banyak lurah di PPU terpaksa mempergunakan dana pribadi guna antar jemput jenazah. Kalau terus menerus, mereka tentunya tidak sanggup lagi membiayai pengantaran jenazah ini.
Memang warga secara gotong royong membantu memakamkan jenazah pasien positif tersebut.
Meskipun sudah dilengkapi dengan aat pelindung diri (APD) yang memadai, sebutnya, namun para pelayanan yang datang sama sekali tidak mengikuti protokol kesehatan dan menimbulkan kerumunan. Akibatnya tiap hari di PPU terus bertambah kasus pasien terkonfirmasi COVID-19.
“Harusnya penanganan jenazah itu dilakukan oleh Satgas di tingkat Kabupaten PPU, karena tentunya mereka memiliki anggaran. Kami khawatirkan anggaran penanganan COVID-19 itu memang sama sekali tidak disiapkan, jika demikian itu merupakan tindakan sangat teledor dan korbannya masyarakat PPU sendiri,” tegasnya.
Baca Juga: Astaga! Sembilan Warga Penajam Meninggal karena COVID-19