TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

OIKN Mendorong Warga Lokal Ikut Maju dalam Pembangunan IKN

Tak ingin cerita di Jakarta terjadi di IKN

Deputi Sosbudpemas OIKN Alimuddin berikan arahan warga penerima ganti untung (IDN Times/Ervan)

Penajam IDN Times - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mendorong agar masyarakat lokal ikut maju dalam pembangunan IKN di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ibukota negara dipindahkan dari Jakarta ke Nusantara. 

"Jangan sampai tahun depan saat keputusan presiden terbit yang menetapkan Ibukota Negara dipindahkan dari Jakarta ke sini, warganya malah tersingkirkan. Karena tidak siap menerima perubahan," kata Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) OIKN Alimuddin kepada IDN Times, Selasa (18/10/2023). 

Situasi di Jakarta diharapkan tidak terjadi di Nusantara di masa mendatang.

"Mudah-mudahan kegiatan pelatihan-pelatihan yang selama ini dilaksanakan pihaknya membawa dampak manfaat positif bagi masyarakat," papar Alimuddin. 

1. Selalu melakukan pendampingan ke masyarakat

Ilustrasi warga penerima dana ganti untung atas pembebasan lahannya di IKN (IDN Times/Ervan)

Alimuddin berharap ada komunikasi antara warga dan OIKN. "Sehingga jika ada masalah langsung kita bicarakan bersama guna mendapatkan jalan keluar yang terbaik," pintanya.

Menurutnya, OIKN selalu melakukan pendampingan ke masyarakat, khususnya mereka yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh OIKN. Pendampingan itu diberikan hingga paripurna, agar masyarakat mampu secara mandiri dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Untuk diketahui, tambahnya, Alimuddin telah melaksanakan program pendampingan berupa seminar dan pelatihan pengelolaan keuangan dan kewirausahaan bagi warga yang telah menerima ganti untung atas lahannya yang dibebaskan oleh pemerintah untuk pembangunan infrastruktur IKN.

"Mereka itu kita bekali pengetahuan dalam pengelolaan keuangan dan kewirausahaan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya," tuturnya.

Baca Juga: Konflik Sengketa Lahan Trunen, Warga Temui PJ Bupati PPU 

2. Bentuk perhatian Otorita IKN

Ilustrasi warga penerima dana ganti untung atas pembebasan lahannya di IKN (IDN Times/Ervan)

Pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan dan akan dilakukan itu, sambungnya, sebagai bentuk perhatian pemerintah melalui OIKN  dengan harapan agar masyarakat terlibat dalam kemajuan IKN. Ketika Pemerintah Daerah Khusus (Pemdasus) telah melakukan fungsinya.

“Kami mencoba membantu masyarakat seperti pelatihan keahlian yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) termasuk kegiatan pelatihan dalam pengelolaan keuangan serta kewirausahaan bagi mereka yang telah mendapatkan uang ganti untung itu. Di mana uang yang mereka terima nilainya cukup banyak,” ujar Alimuddin.

Ia menuturkan, banyak daerah menjadikan masyarakatnya gagal ketika menjadi Orang Kaya Baru (OKB) karena berpikir konsumtif atau perilaku gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang. 

“Kita di IKN beda bukan hanya bagi warga yang kekurangan uang saja yang banyak uangnya pun tetap kita perhatikan,” tegas Alimuddin.

3. Tak sejahtera karena kelola uang tidak benar

Ilustrasi Warga Sepaku di IKN (IDN Times/Ervan)

Ia mengatakan, jangan sampai warga di IKN yang telah berjuang memberikan hartanya untuk negara kemudian diganti untung, namun beberapa tahun kemudian hasilnya tidak ada serta tetap tidak sejahtera. Itu bisa saja terjadi jika pengelolaan keuangannya tidak benar. 

“Kami mencoba membantu masyarakat untuk memberikan pelatihan dalam pengelolaan keuangan serta kewirausahaan bukan mengintervensi, namun setidaknya warga yang telah mendapatkan uang ganti untung itu, kesejahteraannya kian meningkat,” tegasnya.

Menurutnya, jika dibandingkan warga yang hari ini tidak ada uang, mereka berusaha untuk mendapatkannya dan tentu belum berhasil sesuai harapannya. Sementara warga yang telah mendapatkan uang ganti untung, kini tinggal mencari peluang usaha yang benar dengan penuh kehati-hatian agar tidak merugi.

“Kami tahu kegiatan seminar yang diberikan hanya kulitnya saja, tetapi setidaknya masyarakat dapat berpikir bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik dan benar,” tutur Alimuddin.

4. IKN ingin betul-betul perhatikan masyarakatnya

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin (IDN Times/Istimewa)

Walaupun saat ini belum dirasakan, jelas Alimuddin, tetapi IKN ingin betul-betul memperhatikan semua masyarakatnya. Seperti dalam hal pendampingan serta beberapa kali dilakukan pelatihan kerja agar masyarakat memiliki kemampuan atau skill dan diakui secara sertifikat.

Selain itu, ungkapnya, pemberdayaan masyarakat seperti ini dilakukan tidak hanya untuk warga di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, tetapi juga terhadap  warga di Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Loa Kulu, Loa Janan dan Samboja Barat. 

Di mana total warga IKN sekarang telah mencapai sekitar 280 ribu jiwa, atau lebih besar dari jumlah warga di PPU. Namun pemberdayaan harus segera dilakukan bagi warga yang berada di pinggir-pinggir Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Jika tidak akan timbul kesenjangan antara warga yang berada di KIPP dan pinggirnya. 

“Kami tidak mau itu terjadi, maka kami segera ambil langkah strategis agar masyarakatnya bisa tumbuh dan maju bersama sama. Baik dari segi Pemberdayaan Masyarakat maupun layanan kesehatan dan pendidikan,” sebutnya.

Baca Juga: Karhutla di PPU Hampir Seluruhnya Disebabkan Faktor Manusia

Berita Terkini Lainnya